Jumat 11 Januari 2019
PENYEMBAH SELALU DATANG KEPADA ALLAH
“Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”“Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.” (Yakobus 4:7-8)
Tentu kita semua mempunyai keinginan dan harapan. Keinginan dan harapan yang dimaksud mungkin adalah sesuatu yang baik dan benar menurut penilaian kita sendiri. Kitapun mencoba melakukan sesuatu menurut cara kita sendiri. Dan tidak sedikit yang mencoba melemparkan kritik yang kasar sampai sulit dibedakan antara mengkritik dan bertengkar. Tujuan utamanya agar harapan yang kita anggap benar itu bisa tercapai. Hal serupa sering terjadi dalam keluarga. Berapa banyak suami dan istri sambil mengkritik dengan keras, sesungguhnya mereka sudah bertengkar dan berkelahi untuk saling mengubah. Dalam hal ini mereka sedang memperjuangkan agar ini atau itu yang terlaksana. Yakobus menandaskan seharusnya yang perlu dilakukan adalah berdoa atau meminta untuk memperoleh kasih karunia Tuhan.
Tentu saja bisa terjadi meminta dengan alasan yang keliru yaitu agar Tuhan mengabulkan sesuatu yang menyenangkan diri sendiri. Ibrani 4:16, menyatakan “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia Allah, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya”. Kalau saudara membutuhkan sejumlah uang apakah bank yang datang pada saudara? Tentu saja tidak. Saudara sendiri yang pergi ke bank dan berkata: “saya butuh uang” Setelah pihak bank memberi persyaratan. Tentu saja saudara melengkapi kemudian pihak bank memproses.Allah berfirman: “Aku mempunyai sebuah ruang tahta yang bernama kasih karunia. Engkau membutuhkan kasih karunia? Mendekatlah agar saudara memperolehnya”. (MT)