Kamis 10 Januari 2019
HIKMAT PARA PENYEMBAH
“Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh” (1 Korintus 2:4-5)
Dalam Yohanes 4:24, menjelaskan bahwa para penyembah sejati, haruslah menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran. Jadi kalau saudara berhubungan dengan Allah, saudara harus berhubungan dengan Dia dalam roh, karena memang itulah kodrat-Nya. Ketika Yesus mengatakan dalam Yohanes 10:10 bahwa Dia datang untuk memberi hidup, Dia berbicara kepada orang-orang yang sudah hidup secara fisik. Tuhan Yesus tidak bermaksud mengatakan “Aku datang memberi hidup agar fisikmu lebih berfungsi” tetapi Yesus bermaksud, “Aku datang agar rohmu menjadi lebih gesit sehingga batinmu berrfungsi penuh”. Persekutuan dengan Allah terlaksana bila Roh Allah yang tidak kelihatan berpadu dengan roh kita yang juga tidak kelihatan. Dan persekutuan itu makin indah bila mereka saling berkomunikasi, itulah penyembahan sejati. Saudara bisa saja bertepuk tangan dengan irama yang teratur sambil mengumandangkan pemujaan kepada Allah. Saudara bisa saja meresponi pemberitaan Firman dengan mengatakan, “Amin haleluya”, tetapi kalau roh saudara tidak mulai bangun dan bergerak, itu berarti belum menyembah. Pertanyaan yang perlu kita jawab adalah bagaimana kita menggerakkan roh kita agar dapat berkomunikasi dengan Roh Allah? Dalam 1 Korintus 2:10-16, menjelaskan bahwa Roh Kudus berfungsi sebagai penghubung. Salah satu karya Roh Kudus adalah menghubungkan roh manusiawi saudara dengan Allah yang adalah Roh. Rasul Paulus mengkontraskan “manusia duniawi” dengan “manusia rohani”. Manusia rohani tidak saja dipimpin naluri alamiah tetapi di pimpin oleh Roh. Manusia rohani memiliki pikiran Kristus, artinya menghargai dan memandang segala perkara sesuai dengan cara Allah memandangnya. (MT)