Senin 07 Januari 2019
KRISTUS DAN GEREJA
“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, “karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh”(Efesus 5:22-23).
Tahukah saudara mengapa penghuni sorga tidak menikah? Atau mengapa di sorga tidak ada perkawinan? Saudara tidak perlu menjawab, karena saya pastikan jawabannya pasti akan mengada-ada. Mengapa demikian? Karena Alkitab sendiri tidak memberi jawaban yang jelas. Jadi kalau tidak ada janganlah kita berusaha mengada-ada. Tetapi sudah pasti bahwa tujuan hidup bukanlah untuk menikah. Firman Tuhan menyatakan bahwa perkawinan adalah suatu hal yang baik. Itulah sebabnya dalam pembacaan Alkitab hari ini menjelaskan pedoman yang mutlak untuk membangun sebuah pernikahan. Tetapi setelah rasul Paulus berbicara tentang pedoman suami istri dalam membangun pernikahan langsung disusul dengan “Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dengan jemaat”.
Padahal pembaca mengharapkan Paulus memberikan perjelasan yang lebih lengkap dan pasti mengenai pernikahan Kristen. Seakan-akan rasul Paulus menngatakan kalau kamu mengira saya berbicara khusus mengenai kehidupan pernikahan berarti kamu telah gagal menangkap inti pembicaraan saya sesungguhnya berbicara tentang hubungan Kristus dengan gereja-Nya. Karena pernikahan Kristen bukan hanya hubungan suami istri yang hidup dalam kebahagiaan. Pernikahan Kristen jauh lebih luas dan lebih dalam. Tetapi sesungguhnya hubungan suami istri dalam pernikahan Kristen adalah model duniawi dari hubungan Kristus dengan gereja-Nya. Kasih Kristus kepada gereja-Nya adalah kasih yang sempurna. Tidak pernah ada masalah dalam kasih Kristus kepada gereja-Nya. Kasih-Nya itu bersifat sempurna dan berlaku kekal. (MT)