Senin 31 Desember 2018
TUHAN MENYEDIAKAN
“Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.”(Kejadian 22:14).
Melalui ketaatan Abraham mempersembahkan anaknya Ishak kepada Allah, menjelaskan kepada kita : “Bahwa Allah menyediakan apa yang kita perlukan untuk dipersembahkan kepada-Nya”. Dalam peristiwa ini dapatlah kita pahami bahwa Allah kadang-kadang menguji iman anak-anak-Nya. Sebab itu seharusnya kita menerima ujian dari Allah sebagai suatu kehormatan yang harus dihadapi. Kalau Allah yang menguji kita dapat percayai kehadiran-Nya menyertai hidup kita. Dia pasti memberi kasih karunia, dan segala yang kita perlukan dalam menghadapi segala situasi agar kita terus hidup berkemenangan sesuai dengankehendak-Nya. Betapapun sulitnya keadaan dunia sudah pasti semua berada dalam penguasaan dan kontrol Allah.
Jadi jangan pernah mengendurkan ketaatan untuk mempersembahkan hidup dan sesuatu kepada Allah dengan alasan keadaan sedang sukar. Abraham dan Ishak berada dalam keadaan sulit dan membingungkan, karena harus memutuskan mentaati atau menentang ketentuan yang dibuat Allah sebagai perintah, bukan pilihan.
Perintah itu sangat berat untuk ditaati karena betul-betul sangat tidak rasional. Tetapi Abraham dan Ishak taat saja karena mereka sudah sampai kepada konsep berpikir : “Allah tidak mungkin salah”. Ketika Abraham mengikat Ishak dan menghunus pisau untuk memotong lehernya anak itu taat saja dalam menghadapi kondisi yang sangat sulit dan membingungkannya. Dalam hal ini Abraham dan Ishak mempunyai perhatian utama adalah melakukan kehendak Allah. Pada saat itulah Allah menyatakan diri sebagai Jehovah Jireh yang berarti “Tuhan menyediakan” (MT)