Sabtu 29 Desember 2018
WUJUD ALLAH
“Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, “ (Ibrani 1:3).
Penulis Ibrani cukup berani menyatakan bahwa Yesus adalah wujud Allah. Suatu Pernyataan yang menjungkirbalikkan pendapat yang sudah ribuan tahun meyakini Allah adalah Allah yang tidak berwujud. Sementara manusia justru sangat membutuhkan kehadiran Allah ditengah manusia dengan wujud yang nyata layaknya seorang manusia. Tidaklah mengherankan kalau manusia mempunyai kecenderungan menyembah Allah yang mereka ciptakan sendiri agar wujudnya jelas. Akibatnya terjadilah berbagai-bagai bentuk penyembahan berhala. Jadi sangat jelas penulis Ibrani menyatakan bahwa Yesus adalah wujud Allah resikonya adalah dia bisa dituduh menjadikan Yesus berhala yang baru. Tetapi ternyata surat ini diterima dengan baik oleh para pembacanya yang rata-rata adalah pengikut Kristus. Surat Ibrani dikenal sebagai surat yang menggunakan bahasa yang halus tetapi beritanya sangat tegas. Kalau kita perhatikan dengan seksama khususnya pembacaan Alkitab hari ini, kita pasti menyetujui betapa penulis mengawali suratnya dengan cara yang sangat rapi dan terstruktur. Penulis bertujuan memperkenalkan keunggulan Yesus dengan memberi berbagai gelar istimewa kepada Yesus. Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah dan Yesus adalah gambar wujud Allah.
Penulis menjelaskan bahwa Allah bukan Allah yang pasif dan diam melainkan Allah yang aktif dan berbicara dengan pelbagai cara. Salah satu caranya adalah berbicara dengan perantara nabi-nabi. Tetapi kemudian cara yang merupakan hal utama adalah melalui kedatangan Yesus. Yesus yang adalah Firman yang hidup karena Firman menjadi manusia tentu adalah cara yang paling jelas. (MT)