Kamis 20 Desember 2018
SALAM DARI MALAIKAT
“Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu” (Lukas 1:28-29).
Setiap natal tiba umat Tuhan biasanya tersuguhkan dengan kehadiran malaikat dalam komitas umat-Nya untuk melebur kebekuan dan keheningan. Kebekuan dan keheningan yang dimaksud adalah ketiadaan nubuat dan kehadiran malaikat dalam ratusan tahun terakhir. Ketika Maria didatangi malaikat Gabriel, dia menunjukan respon tenang dan baik tanpa sedikit pun rasa takut seperti halnya Zakaria.
Sikap Maria menjelaskan bahwa dia cukup memahami kehidupan agama dan juga sikap spiritual yang baik. Walapun tidak ada nubuat Maria akrab dengan firman Allah yang dia dapati dari komunitas umat Tuhan dan keluarga secara lisan. Dia masih mengenal dengan baik akan adanya malaikat yang terkadang ditugaskan Allah mewartakan pesan-Nya. Maria terkejut bukan karena kehadiran malaikat. Maria terkejut karena salam yang disampaikan malaikat: salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. Walaupun Maria tidak langsung mengerti tetapi dia menerima salam itu dengan hati yang terbuka dan memberi jawaban ya terhadap firman Tuhan. Maria memperoleh karunia dari Allah melebihi semua perempuan manapun di dunia ini. Tetapi sesungguhnya Maria tidak pernah mengharapkan dia diberi status terhormat apalagi disembah atas karunia besar itu. Setiap hari umat Tuhan membutuhkan salam dari malaikat yang pada zaman now dapat diartikan sebagai sapaan sabda.
Jadi setiap natal tiba penting bagi kita mengalami terleburkannya kebekuan dan keheningan atas salam dari malaikat berupa sapaan sabda. (MT)