Selasa 18 Desember 2018
ALLAH TERUS MENGINGAT
“Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapus aibku di depan orang” (Lukas 1:25).
Sama seperti suaminya, Elisabet pun sesungguhnya sudah berhenti berdoa untuk kehadiran seorang anak dalam pernikahannya dengan Zakaria. Bahkan dia sudah menyimpulkan dirinya sebagai seorang perempuan mandul. Sebab status mandul saat itu hanyalah disandang perempuan yang diyakini sebagai kutukan. Elizabet sudah menerima keadaan dirinya. Kalaupun dia berdoa dengan setia tentu dia sujud menyembah dan mensyukuri segala sesutau termasuk kemandulannya. Betapa bahagianya dia menerima berkat yang tak pernah lagi diharapkan yaitu mengandung anak laki-laki. Dia berkata: Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang”.
Puluhan tahun Elizabet tertekan menerima cemoohan orang banyak kepadanya sebagai perempuan mandul yang identik sebagai orang terkutuk. Tetapi tetap setia kepada Allah. Dia punya alasan menuduh Allah tidak adil, tetapi dia mengerti betul Allah berdaulat penuh bertindak berdasarkan ke-mahatahuan-Nya. Dia menjalani hidup dengan tekanan yang kian lama semakin membesarkan hatinya. Dia tidak sakit hati kepada siapapun apalagi kepada Allah. Ternyata Allah punya agenda khusus untuk dirinya yang tidak pernah ia impikan. Allah bertindak memakainya menjadi ibu Yohanes pembaptis dari pernikahan setianya dengan Zakaria. Allah menghapus tuduhan banyak orang kepadanya dengan cara menghapus aibnya.
Setiap natal tiba peristiwa ini sangat penting direnungkan oleh setiap pernikahan. Karena Natal adalah Allah menyatakan karya agung-Nya melalui keluarga yang setia. Allah terus mengingat dan menuntaskan rencana-Nya. (MT)