Senin 17 Desember 2018
ALLAH TIDAK LUPA
“Lalu kata Zakaria kepada malaikat itu: bagaimana aku tahu bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan istriku sudah lanjut umurnya” (Lukas 1:28).
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria menjadi istrinya (Matius 1:24)
Zakaria yang sudah wujur dan Yusuf yang muda belia sama-sama memperoleh kabar dari malaikat. Mereka berdua sama-sama bingung dan berpendapat: bagaimanakah hal itu bisa terjadi?”. Zakaria sudah lama berdoa memohon seorang anak, tetapi tidak terkabul. Akhirnya dia tidak memohon lagi dan sudah lupa permohonannya. Dia tetap setia dan hidup bersyukur tanpa kehadiran seorang anak. Bagi Zakaria berdoa itu harus, walaupun doa tidak harus dikabulkan Allah sesuai harapannya.
Zakaria sudah memahami bahwa hidup pernikahan tanpa anak bukan berarti pernikahan gagal. Dia tetap menjadi suami yang setia sekalipun istrinya dinyatakan mandul. Pada saat Zakaria melakukan tugas keimanannya dia dikejutkan oleh kehadiran seorang malaikat. Dia lebih terkejut lagi saat sang malaikat mengingatkannya bahwa doa yang sudah dilupakan sekarang akan dikabulkan. Dia akan dikaruniai anak dari pernikahannya dengan sang nenek Elisabet. Rupanya Allah tak lupa saat Zakaria sudah lupa. Allah terus berkarya saat Zakaria sudah berhenti berharap. Allah tidak mengabulkan doa Zakaria saat dia berdoa dan percaya, tetapi mengabulkannya saat Zakaria berhenti mendoakannya dan sudah berhenti mempercayainya. Sangat logis ketika Zakaria berkata: “Bagaimana hal itu bisa terjadi?”. (MT)