Jumat 14 Desember 2018
MENGALAMI PENYERTAAN ALLAH
“Sesungguhnya, anak dara itu akan megandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel yang berarti : Allah menyertai Kita.” (Matius 1:23).
Perpecahan suatu bangsa menjadi dua bangsa selalu menyisakan pertentangan yang berkepanjangan. Karena selalu dipisahkan tembok kuat akan halnya antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Juga semakin diperparah oleh ideologi yang bertentangan seperti Korea Utara dan Korea Selatan. Walaupun Israel itu bangsa pilihan Allah, setelah raja Salomo, bangsa ini pecah menjadi dua kerajaan yaitu Israel (Utara) dan Yehuda (Selatan). Sejarah mencatat bahwa dua bangsa ini selalu saja berada dalam pertikaian.
Dalam Yesaya pasal 7 dikisahkan bahwa Israel meminta bantuan bangsa Aram untuk memerangi Yehuda dalam kepemimpinan raja Ahas. Yehuda betul-betul berada dalam bahaya. Pada saat itulah raja Ahas membutuhkan pendampingan seseorang untuk memmberi dukungan moril. Allah mengutus nabi Yesaya dengan berkata “Jika kamu tidak percaya, sungguh kamu tidak teguh jaya”. Bukan hanya ajakan agar Ahas percaya kepada Allah tetapi juga yakin akan penyertaan Allah. Penyertaan Allah itu sempurna dengan suatu tanda yang sempurna yaitu akan kelahiran “Sang Imanuel” dara seorang dara (Yesaya 7:14). Mungkin saja pada saat itu raja Ahas tidak mengerti arti nubuat nabi Yesaya. Karena nubuat ini tergenapi setelah ratusan tahun kemudian, dengan lahirnya Yesus dari perawan Maria yang mengandung dari Roh Kudus.
Jadi penyertaan Allah kepada orang percaya kepada Yesus akan selalu nyata dalam terjadinya pertikaian politik yang semakin tajam dan kejam. Nikmatilah penyertaan Allah dengan yakin dan berpegang teguh kepada firman Allah. (MT)