Rabu 12 Desember 2018
FIRMAN ALLAH MENUNTUN BERTEMU YESUS
“Tetapi engkau hari Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala, sejak dahulu kala.” (Mihka 5:1).
Petunjuk mengenai tempat kelahiran Yesus ini rupanya terabaikan oleh umat Allat saat kelahiran Yesus. Ketika kaisar Agustus memerintahkan agar semua penduduk di bawah kekuasaannya mengadakan sensus penduduk ketanah kelahiran dianggap hanyalah merupakan peristiwa politis. Padahal peristiwa ini merupakan agenda Allah yang sangat penting, agar nubuat tentang kelahiran Yesus tergenapi secara detail. Bertepatan pada peristiwa sensus penduduk tersebutlah Yusuf dan Maria ke Betlehem. Lahirlah Yesus di sebuah kandang domba.
Nubuat nabi Mikha ini sempat dianggap sebagai nubuat kelahiran raja Daud, padahal raja Daud sudah wafat jauh sebelum nabi Mikha bernubuat. Kurang lebih dua tahun setelah kelahiran Yesus nubuat nabi Mikha ini dibaca ulang untuk mengetahui tepatnya tempat kelahiran Yesus. Raja Herodes mengumpulkan imam kepala dan ahli taurat untuk memperoleh petunjuk tempat Yesus dilahirkan. Karena para Majus mencari Yesus ke istana Herodes. Allahlah yang mengatur agar janji kedatangan Yesus tergenapi secara detail. Bisa saja para Majus langsung menemukan tempat kelahiran Yesus hanya berdasarkan petunjuk bintang. Tetapi itu tidak terjadi agar tempat kelahiran Yesus sesuai dengan firman Allah. Artinya petunjuk utama tempat kelahiran Yesus adalah firman Allah bukan bintang.
Terbukti firman Allahlah yang menunjukkan tempat kelahiran Yesus secara tepat. Orang Majus dipimpin oleh bintang ditambah pengetahuan mereka hingga mereka mencari Yesus ke istana Herodes. Tetapi firman Allah lah yang menuntun mereka bertemu dengan Yesus. (MT)