Kamis 27 September 2018
KATAKAN SEJUJURNYA
Matius 5:33-37
Tidak jarang kita behadapan dengan pemberi informasi yang bersumpah agar pendengar mempercayai informasinya. Padahal sebenarnya tidak perlu. Terkadang pemberi informasi melakukan kesalahan ganda. Sudah informasinya dusta ditutupi lagi dengan sumpah palsu. Bila seseorang memberi informasi yang jujur tidak membutuhkan penguatan melalui sumpah. Ada satu hal yang tidak kusuka dari seorang pemberi informasi yaitu bila setelah memberi informasi dia menyakinkan pendengarnya dengan berkata, tanya si A, Tanya si B. Dan penulis sendiri pantang memakai Tanya A, B dan lain-lain. Beri saja informasi yang benar atau katakanlah sejujurnya tanpa embel-embel sumpah dan tanya si anu. Beri informasi yang benar itu pertama dan utama, akan halnya orang percaya atau tidak percaya bukan lagi urusan kita. Untuk apa bersumpah dan untuk apa Tanya orang lain, gak penting kali.
Dalam Matius 23 kata tujuh celaka diperuntukkan untuk pemimpin yang suka bersumpah. Bahkan pemimpin bersumpah disejajarkan dengan pemimpin buta dan pemimpin bodoh.
Pada dasarnya 7 kecaman celaka diperuntukkan Yesus kepada pemimpin munafik yang berusaha menutupi keburukan perilaku dengan kedok agawi. Salah satu kedok agamawi yang dipakai adalah bersumpah demi Allah, demi bait suci, demi Yerusalem dan lain-lain. Jadi untuk apa bersumpah katakan saja sejujurnya. Yes bila yes, no bila no selain itu ya dusta namanya. Jujur sajalah! Jangan ada dusta di antara kita. (MT)