Rabu 26 September 2018
ANGKATAN YANG JAHAT
Lukas 11:29-32
Logiskan, bila ahli taurat dan farisi meminta tanda sebagai syarat agar mereka percaya kepada Yesus dan ajaran-Nya. Dalam Matius 16:17 justru Yesus menyatakan ada tanda-tanda yang menyertai orang percaya. Jadi tanpa diminta Yesus sudah melengkapi orang percaya dengan tanda-tanda yang menyertai berupa berbagai mujizat.
Tetapi mengapa dengan ahli taurat dan farisi? Justru melalui permintaannya itu mereka dinyatakan Yesus sebagai angkatan yang jahat. Sebelumnya mereka sudah menyaksikan berbagai mujizat yang dilakukan Yesus, tetapi bagi mereka hal itu tidak dianggap sebagai hal atau tanda yang mensahkan pengajaran Yesus. Sebenarnya ada satu hal yang sedang ingin dijelaskan Yesus bahwa tanda sehebat apapun mereka tetap tidak mau percaya. Tanda nabi Yunus sudah cukup buat mereka. Ada dua hal yang penting disini. Pertama, Yesus ingin menjelaskan kisah nabi Yunus adalah fakta yang tak tersangkalkan sebagai tanda bagi orang niniwe sehingga mereka mau bertobat. Kedua, kematian dan kebangkitan Yesus menjadi tanda untuk angkatan yang jahat agar memunculkan suatu angkatan yang mau bertobat.
Dalam kisah sebelumnya Farisi dan ahli taurat sudah menyaksikan tanda mujizat untuk menguatkan pelayanan Yesus. Tetapi justru mereka menuduh Yesus memperoleh kuasa dari iblis. Pada saat itulah Yesus menyatakan bahwa berdosa kepada Roh Kudus tidak terampuni. Jadi bila kematian dan kebangkitan Yesus serta pencurahan Roh Kudus tidak membuat mereka percaya kepada Yesus dan bertobat, ya sudah tidak ada lagi harapan untuk mereka bertobat. Angkatan yang jahat adalah generasi yang terjerat status Qua-Generasi yang tidak mau bertobat. (MT)