Selasa 25 September 2018
BELAJAR BERDOA
Matius 6:7-15
Mengkritik orang berdoa seakan terasa tabu, bayangkan bila saudara dikritik selesai berdoa, gak enak banget, bisa-bisa ngambek. Mungkin juga cepat kita berkata berdoa adalah urusanku dengan Tuhan yang lain bisanya komentar doang. Nah justru inilah alasannya. Berdoa adalah urusan dengan Tuhan. Sebaiknya bila urusan dengan Tuhan tidak perlu pamer dan tidak perlu pula bertele-tele. Bertele-tele adalah berdoanya orang yang tidak mengenal Allah.apakah itu berarti berdoa tidak lama? Apakah berarti doa sebaiknya singkat, padat dan tepat?
Tetapi kenyataannya Yesus berdoa sepanjang malam (Lukas 6:12). Tertele-tele bukan masalah lama atau sebentar. Sebab bisa saja berdoa hanya sebentar bertele-tele. Bukankah berdoa itu berbicara kepada Tuhan? Sebab itu yang dibicarakan yang penting saja, yang bermanfaat sebagai ungkapan kasih daniman. Tidakkah kita tidak suka bila orang berbicara kepada kita bertele-tele atau mutar-mutar gak karuan? Tidak heran bila Yesus melarang umatnya doa bertele-tele. Tetapi disinilah bijaknya Yesus bila harus mengkritik. Dia memberi solusi tepat dengan cara mengajarkan “Doa Bapa kami”. Doa ini boleh dipanjatkan langsung tetapi juga bisa dijadikan menjadi garis-garis besar dari sebuah doa kita kepada Allah. Saat berdoa kita mengakui dan menyembah Allah, kita memohon dan bersyukur serta yakin. Saat berdoa bebas berbicara, memohon tetapi selalu menempatkan kehendak Allah di atas segalanya.
Jadi teruslah belajar berdoa seperti keinginan murid-murid Yesus. Melalui petunjuk Yesus ini sangat jelas bahwa belajar berdoa adalah langsung saja berdoa. Bila kurang tepat atau ada kesalahan perbaiki dengan berdoa lagi. (MT)