Kamis 20 September 2018
KEHIDUPAN SUPRANATURAL
Lukas 9:22-25
Menjadi Kristen itu bukanlah kehidupan yang biasa, bukan kehidupan alami yang bisa dijalani seadanya saja. Murid-murid sudah terbiasa hidup bersama Yesus dengan perjalanan hidup yang sangat berwarna. Betul mereka sering diterpa berbagai kesulitan, tetapi bersama Yesus mereka kuat. Tetapi tiba-tiba saja para murid tertegun mendengar pemberitaan pertama Yesus mengenai penderitaan-Nya. Dalam penjelasan selanjutnya Yesus justru menghubungkan penderitaan-Nya dengan perjalanan hidup pengikut-Nya. Siapapun yang sudah membuat keputusan menjadi pengikut Kristus harus siap menyangkal diri dan memikul salib.
Mejadi Kristen adalah umat terutus ke dunia. Tuhan Yesus sendiri mengatakan “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati” (Matius 10 : 16). Jelas bukan? Bahwa menjadi Kristen itu bukanlah kehidupan yang biasa-biasa saja. Hidup memikul Salib dan menyangkal diri berarti setiap hari harus berjuang melawan keinginan untuk mementingkan diri sendiri. Memikul salib merupakan lambang hidup menderita, siap mati, siap dihina dan dicemooh, siap ditolak dan diperlakukan tidakadil. Hal itu berarti pengikut Kristus hidup dalam perjuangan seumur hidup.
Tentu perjuangan hidup yang membutuhkan kecerdasan, dan kekuatan khusus. Di situlah letak keindahannya. Kehidupan itu menjadi sangat dinamis dan tidak membosankan. Perjuangan hidup itu adalah tuntutan karena harus pula kita memisahkan diri dari dunia secara moral dan secara rohani. Tetapi walaupun tidak mudah janji penyertaan Allah akan semakin nyata. Menyenangkan bukan? Sebab itu jalanilah perjalanan hidup Kristen dengan tekun. (MT)