Jumat 31 Agustus 2018
BENIH ILALANG DI ANTARA GANDUM
Matius 13:36-42
Dalam perumpamaan tentang lalang dan gandum Tuhan Yesus menjelaskan, ”Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.” (ayat 38). Setiap penaburan selalu bertujuan untuk melipatgandakan atau reproduksi sehingga pada saatnya akan menghasilkan tuaian sebagaimana pada awal penciptaan, ketika Allah memerintahkan Adam dan Hawa: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:28). Ada pun maksud Allah memberkati mereka adalah supaya bumi ini dipenuhi oleh orang-orang yang serupa dan segambar dengan Allah.
Berbicara tentang benih, siapa pun orangnya, pasti akan menaburkan benih-benih yang baik di ladangnya. Tetapi dalam perumpamaan ini ternyata adalah lalang yang juga tumbuh di antara gandum. Dari manakah lalang itu? Tuhan Yesus menjelaskan bahwa ada musuh yang menabur lalang di ladang tuannya. Yang dimaksud ladang tuan di sini adalah ladang pelayanan. Sedangkan benih itu adalah Injil kebenaran. Benih kebenaran telah ditaburkan oleh Tuhan Yesus, dan kemudian pekerjaan ‘menabur’ ini dilanjutkan oleh murid-murid-Nya dan juga para Rasul yang telah menerima amanat agung dari Tuhan (Matius 28:19-20a).
Di akhir zaman ini para penyesat bekerja ekstra untuk menaburkan benih lalang seperti yang dikemukakan oleh Rasul Yohanes (2 Yohanes 7). Karena itu kita harus berhati-hati dan selalu waspada agar kita tidak hanyut oleh ajaran-ajaran sesat yang saat ini sedang marak. Adalah tanggung jawab kita sebagai pekerja-pekerja Tuhan untuk menaburkan benih yang benar (Injil) supaya banyak jiwa diselamatkan, karena pada saatnya lalang itu akan dibakar. (YR)