Jumat 24 Agustus 2018
BENIH KEHIDUPAN
1 Petrus 1:13-25
Firman Tuhan adalah benih! Kekuatan yang terkandung di dalam benih firman Tuhan itu jauh lebih dahsyat dari benih alamiah. Segala sesuatu yang Tuhan perbuat bagi kita diawali dari benih firman Tuhan yang ditanam di dalam hati kita. Pemazmur menulis: “Disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.” (Mazmur 107:20), dan “Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya.” (Mazmur 107:25). Ada kuasa di balik benih firman Tuhan yang ditaburkan! Pertanyaan: apakah tanah hati siap untuk menerima benih firman Tuhan tersebut? Banyak orang punya kerinduan yang besar untuk dipulihkan hidupnya tapi mereka tidak memiliki respons hati yang benar terhadap firman Tuhan.
Seringkali mereka hanya mendengar firman Tuhan sambil lalu, atau dengan sikap hati yang tidak benar, ibarat tanah yang keras dan penuh dengan semak duri, sehingga benih firman yang ditanam pun tak berdampak apa-apa! Penulis Amsal menasihatkan, “Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” (Amsal 4:20-22).
Untuk mendapatkan firman Tuhan yang menjadi rhema (hidup) yang harus kita lakukan adalah: memerhatikan, mengarahkan telinga dan mata yang tertuju kepada firman Tuhan. “Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.” (Yesaya 50:4b), karena iman timbul dari pendengaran akan firman-Nya.