Jumat 17 Agustus 2018
MARI MELAYANI TUHAN
Lukas 10:1-12
“Kata-Nya kepada mereka: ‘Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.’ “ (Lukas 10:2)
Kata ‘pelayanan’ bukanlah sesuatu yang asing di telinga setiap orang Kristen, karena semua gereja pasti menghimbau setiap jemaatnya untuk turut ambil bagian atau terlibat secara langsung dalam pelayanan. Gereja ingin agar tiap-tiap anggotanya menjadi jemaat yang aktif –bukan pasif- yang hanya datang ke gereja, duduk mendengarkan kotbah, kemudian pulang.
Mengapa kita harus melayani? Perlu kita ketahui bahwa konsep pelayanan itu berasal dari sorga. Alkitab mencatat bahwa para malaikat di sorga, siang dan malam tanpa henti, melayani Tuhan. Tertulis: ”Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayanp enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: ‘Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.’ Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya.” (Wahyu 4:8-9). Sesuai dengan konsep pelayanan sorgawi ini setiap orang percaya, tanpa terkecuali, dipanggil juga untuk melayani Tuhan dan juga sesama sebagaimana Amanat Agung Tuhan Yesus di dalam Matius 28:19-20. Dalam hal ini Tuhan Yesus tidak asal bicara atau memberi perintah, namun Ia sendiri telah memberikan teladan dalam hidup-Nya: ”…Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28).Dan suatu keharusan bagi kita untuk melayani Tuhan, apalagi disaat tuaian banyak sekarang ini.