Senin 30 Juli 2018
HATI TERCIPTA LEMBUT JANGAN DIKERASKAN
2 Tawarikh 36:11-21
Allah melengkapi umat-Nya dengan memberi organ hati yang sangat lembut, tetapi mengapa ada keras hati? Sebenarnya tidak ada keras hati yang ada adalah mengeraskan hati. Beda dengan kepala yang diciptakan Allah dengan organ yang keras. Itulah sebabnya yang ada adalah keras kepala tidak ada yang mengeraskan kepala. kepala yang keras diciptakan untuk melindungi otak yang lembut tetapi hati yang lembut dilindungi tulang rusuk yang keras. Jadi biarlah kepala tetap keras untuk melindungi kelembutan otak, tetapi jangan pernah membiarkan hati ikut-ikutan keras.
Hati keras tidak langsung jadi tetapi karena dilatih. Sama seperti seorang atlit angkat besi yang mengeraskan otot-ototnya dengan banyak latihan. Seseorang melatih kekerasan hatinya saat tidak mentaati firman Allah secara berulang-ulang. Hal itu mengakibatkan ketidakpekaan terhadap kehendak Tuhan berkembang dan hati pun semakin mengeras. Kekerasan hati dimulai pada saat manusia merasa tidak suka, sakit hati atau tersinggung atas sesuatu. Bila dibiarkan akan terjadi kepahitan hati, dilanjutkan dengan pemberontakan. Kekerasan hati membuat seseorang jatuh semakin dalam dan kehilangan damai sejahtera dab kebahagiaan.
Hal itu terjadi karena Allah mendesign hati dengan organ yang lembut, jadi haruslah dijaga agar terus menjadi lembut dan semakin lembut dengan melatihnya melalui taat akan firman Allah. Zedekia adalah raja Yehuda yang melatih hatinya semakin keras. Allah mengutus hamba-Nya untuk menegor, karena Allah mengasihinya. Tetapi dia bukan hanya menolak atau tidak mentaati, tetapi justru mengolok-olok hamba-Nya. Zedekia yang semakin keras hati itu pun kehilangan damai sejahtera dam kehilangan segala-galanya.