Sabtu 21 Juli 2018
MANUSIA YANG LEBIH BAIK
Yohanes 1:1-18
Judul di atas tidak bermaksud membanding-bandingkan manusia yang satu dengan manusia yang lain. Walaupun dalam kenyataannya selalu ada kemungkinan manusia yang satu lebih baik dari manusia lainnya. Sebab bisa saja terjadi seseorang hari ini lebih baik dalam hitungan hari berikutnya bisa berubah menjadi lebih buruk. Tetapi maksud penulis adalah memotivasi pembaca agar terus berjuang menjadi manusia yang terus menerus lebih baik. Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu memperkenalkan Allah dengan segala atribut dan tindakan-Nya. Secara jelas, tegas dan lugas menjelaskan bahwa Allah Yang Maha Kudus itu tidak mencari orang yang benar dan baik. Dia justru mencari orang berdosa dan terhilang (Lukas 19:10). Mengapa orang berdosa dan terhilang? Bukankah lebih tepat manusia benar dan baik? Tentu jawabannya adalah karena semua manusia berdosa dan terhilang dari hadapan Allah. Tidak ada yang benar dan baik. Jadi langkah awalnya adalah Allah menemukan orang berdosa agar terlepas dari ikatan dosa. Setelah manusia terlepas dari ikatan dosa maka dia akan menjadi manusia baru. Manusia dengan kehidupan yang terus berjuang menjadi manusia yang lebih baik.
Karena dalam sistem Kerajaan Allah, bahwa dalam membangun gereja-Nya Allah tidak mencari metode yang baik tetapi mencari manusia yang lebih baik. Manusia yang lebih baik itu adalah mereka yang terus meneladani Yesus agar menjadi teladan bagi generasi berikutnya. Manusia yang lebih baik itu adalah mereka yang berani dan tegas serta keras mengubah hidupnya karena takut melihat kerutan di dahi Yesus. Salah seorang di antaranya adalah Yohanes (Yohanes 1:6). Yohanes termuda di antara 12 murid Yesus berlatar belakang pemarah, egois dan ambisius serta tidak terpelajar terus belajar menjadi sosok penuh kasih dengan karya yang mmenumental (Penulis Injil, surat kiriman dan Wahyu).