Jumat 20 Juli 2018
PENJALA ATAU PENJAGA
Markus 1:16-20; Matius 4:18-22
Tidak sedikit Kristen yang berusia lanjut meninggalkan panggilan untuk mejala di lautan luas karena lebih tertarik menjadi penjaga di akuarium. Menjadi penjaga akuarium karena terobsesi dengan kesempurnaan. Di akuarium itu ikan jinak, tidak banyak menuntut. Diberi makanan itu-itu saja dan sesekali bersihkan akuarium dan mengganti air sudah cukup dan aman. Ikan di lautan luas sangat liar, beragam dan tidak taat aturan. Hidup semaunya dan tidak mudah ditangkap, seperti ikan di akuarium. Ikan di laut luas betul-betul liar dan sangat mustahil di jinakkan, biasanya hanya ditangkap dengan jala dan alat penangkap ikan lainnya. Tidaklah mengherankan bila mayoritas manusia lebih suka menikmati indahnya ikan di akuarium daripada mejala ikan di lautan luas.
Panjang lebar bicara mengenai ikan, padahal tujuan penulis bukanlah tentang ikan, tetapi tentang pelayanan. Dalam pelayanan belakangan ini ada kecenderungan baru menuntut manusia untuk hidup sempurna. Pelayan yang terobsesi menuntut orang percaya untuk sempurna bagaikan menjaga ikan di akuarium. Padahal perintah Tuhan Yesus adalah menjala bukan menjaga. Menjala itu tidak pilih-pilih tetapi siapa saja perlu dibawa kepada Yesus. Semua manusia dari segala latar belakang dan dari berbagai temperamen dan karakter membutuhkan Yesus. Jadi mereka harus dijala bukan dicegah. Mereka betul berdosa, banyak kesalahan barangkali jahat. Dan itulah alasannya mereka membutuhkan kasih Yesus. Bisa saja manusia dengan banyak kesalahan dan kejahatan menjadi masalah.
Bagi penjala masalah bukan ditolak tetapi dihadapi, diatasi dan diselesaikan. Semua pelayan Tuhan apapun jabatannya harus terpanggil menjala manusia atau menuntun manusia kepada Yesus dan bersama membangun hidup tetap setia kepada Yesus.