Kamis 12 Juli 2018
TERUSLAH BERJUANG
Ibrani 12:1-17
Hal yang menentukan kemenangan bukanlah besarnya tubuh dan tenaga seekor anjing melainkan besarnya daya laga dan daya juang dalam diri anjing yang sedang berlaga. Rangkaian kalimat tesebut mengingatkanku kepada seseorang teman SD ku pada tahun 1960. Dia adalah seorang wanita berbadan mini tetapi menjadi juara dalam cabang olahraga Atletik, khususnya dalam lomba lari dan lompat jauh. Penulis sudah lupa waktunya tetapi kalau tidak salah kurang lebih tahun 1967 diselenggarakan PORSEDA (Pesta Olah Raga Sekolah Dasar) di desaku untuk mencari juara tingkat kecamatan. Betul-betul Aku sudah lupa namanya tetapi caranya berlomba masih terbayang dalam benakku. Tubuhnya yang jauh lebih kecil dan lebih rendah dari lawan-lawan lombanya menggoda para penonton menyimpulkan bahwa dia tidak mungkin menang. Nyatanya dalam setiap lomba dia selalu pertama menyentuh garis finis. Demikian juga dalam cabang lompat jauh, dia selalu mencapai lompatan terjauh. Hasil akhir dinyatakan dia menjadi juaranya. Sungguh di luar perhitungan logika bila diukur berdasarkan postur tubuhnya. Daya laga dan daya juang yang ada dalam tubuh mini itulah sesugguhnya menjadi syarat utama membuatnya memenangkan lomba demi lomba.
Penulis Ibrani mengumpamakan perjuangan iman umat Tuhan adalah suatu perlombaan yang disaksikan banyak orang. Perlombaan ini merupakan perjuangan seumur hidup. Perlombaan ini hanya dapat dimenangkan orang-orang yang mempunyai daya lomba dan daya juang yang ada dalam diri umat-Nya. Daya juang itu adalah Roh Kudus yang menjadi tenaga pendorong yang memotivasi umat-Nya menanggalkan beban dosa yang berpotensi membuat umat-Nya gagal fokus dalam berlomba.