Minggu 08 Juli 2018
ABDIKAN HIDUP KEPADA SESAMA
Lukas 12:13-21
Seorang pria sukses kehilangan arti hidupnya walaupun dia seorang beriman. Dari sejak remaja dia menjadi seorang yang gila kerja untuk meraih sukses. Mungkin dilatarbelakangi kemiskinan dan kenyang hinaan membuatnya bekerja keras dan berhemat ketat. Dia pergi ke gereja tetapi hatinya tetap ada di pekerjaannya dan tumpukan hartanya yang semakin menggunung. Hal itu membuat dirinya jatuh ke dalam kondisi kehilangan arti hidup yang sejati hati dan pikiran terasa hampa membuatnya bertindak diluar logika. Dia memutuskan untuk bunuh diri.
Dalam perjalanan menuju tempat yang dipilih untuk bunuh diri, dia bertemu dengan seorang pengemis tua yang memohon belas kasih darinya. Sang pria sukses memberi semua dompetnya. Pengemis tua heran dan berkata “Pak saya hanya butuh sedikit mengapa memberikan semua uang bapak?” Pria sukses menjawab: “Ambil saja semua saya tidak membutuhkannya lagi karena saya mau bunuh diri”. Pengemis tua pun mengembalikan dompetnya tanpa mengambil sepeserpun kemudian dengan sopan meninggalkan pria sukses tersebut. Dia merasa heran dengan sikap pengemis tua, tetapi sekaligus merasakan perubahan dalam pola pikir dan suasana hatinya. Dia pun mengurungkan niatnya bunuh diri dan pulang ke rumah dengan hidup yang berubah. Sepanjang perjalanan ke rumah dia memberikan uang yang ada di dompetnya kepada semua pengemis yang ditemuinya. Dalam setiap memberi dia pun menemukan arti hidupnya. Kehausan tak terkendali untuk memiliki sebanyak mungkin harta telah menjadikan dia kehilangan arti hidupnya. Tetapi keputusan untuk melepaskan diri dari ikatan harta membuatnya menemukan arti hidup yang sejati. Sejak saat itu dia mengabdikan kekayaannya untuk melayani Tuhan dan sesama.