Selasa 03 Juli 2018
KESANGGUPAN BUKAN KEKUASAAN
Lukas 10:1-16
Baru saja gereja Tuhan di Indonesia khususnya di Surabaya menjadi korban kedasyatan bom. Bom adalah sebuah benda kecil tetapi mampu memporak porandakan sebuah gedung. Kalaupun meledak di luar gedung segala sesuatu di sekitar ledakan akan hancur dan rusak. Kalau ada orang dekat akan menjadi korban. Kalau pun tidak meninggal pasti akan menderita luka, bisa ringan bisa juga sangat parah hingga meninggalkan cacat seumur hidup. Bon yang disalahgunakan akak memakan korban dan meinggalkan luka yang permanen. Tetapi bom bisa menjadi sangat berguna. Dalam pembangunan jalan raya yang terkadang harus melewati gunung batu, bom sangat dibutuhkan. Bom mampu menghancurkan gunung batu untuk membuka jalan sekalipus menghasilkan batu yang dibutuhkan untuk membangun jalan raya. Mengapa bom yang hanya sebuah benda kecil begitu dasyat? Karena di dalam bom itu ada dinamit, yaitu suatu bahan yang mempunyai daya ledak yang mampu meledakkan sesuatu.
Tahukan saudara bahwa ternyata kata penting dalam Alkitab berasal dari kata dinamit ini? Kata itu adalah dunamis yang terdapat dalam Kisah Rasul 1:8, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia “kuasa”. Dalam hal ini dapat disimpulkan yang memberi kuasa kepada para hamba Tuhan adalah Roh Kudus. Sumber kuasa yang benar dalam pelayanan adalah Roh Kudus. Dalam Lukas 10 Tuhan Yesus membagi dunamis itu kepada murid-murid-Nya. Tuhan Yesus menegaskan lagi dalam Kisah Rasul 1:8, saat murid-murid sedang cemas karena Yesus naik ke sorga. tetapi perlu hati-hati, yang diberikan Yesus adalah kuasa atau kesanggupan bukan kedudukan. Juga teruslah sadar, jangan besar kepala karena kesanggupan itu bukanlah prestasi saudara tetapi prestasi Roh Kudus.