Selasa 24 April 2018
MENGAMPUNI BUKAN MENDENDAM
Matius 18:21-35
Tahukan saudara bahwa tidak mengampuni orang yang bersalah kepada saudara berakibat hati saudara terinfeksi kejahatan dan kepahitan? “Jagalah supaya jangan seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang” (Ibrani 12:15)
Itulah sebabnya Yesus mengatakan kepada Petrus bahwa mengampuni orang bersalah adalah tujuh puluh kali tujuh. Itulah artinya mengampuni harus selalu. Tidak usah dihitung-hitung. Mengampuni bukan untuk kepentingan yang diampuni tetapi juga untuk kepentingan yang mengampuni. Dengan mengampuni kita membebaskan orang lain dari kesalahannya juga membebaskan diri sendiri dari kemarahan dan sakit hati. Tidak mengampuni berarti menjadikan orang bersalah narapidana dalam penjara. Hal itu berarti kita menjadi penjaga penjara. Orang terpenjara dan penjaga penjara sama-sama berada dalam penjara. Tuhan Yesus sudah mengajar murid-murid-Nya termasuk Petrus berdoa “Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Matius 6:12) “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang. Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu” (Matius 6:14-15).
Tuhan Yesus pernah katakana kepada murid-murid-Nya orang yang sedikit diampuni sedikit juga berbuat kasih (Lukas 7:47). Jadi kasih kita kepada Tuhan sangat berhubungan erat kepada pengetahuan berapa banyak kita diampuni. Hal itu membuat betapa kita, berhutang untuk melepaskan banyak orang melalui pengampunan kita.
Berbeda dengan orang yang legalistic yang cenderung mempunyai sikap membenarkan diri. Menurutnya pelanggarannya hanya sedikit berarti sedikir saja diampuni. Hal itu membuat minim mengasihi dan kasihnya oun menjadi sedikit.
Penerimaan dan pengampunan Yesus atas penyangkalan Petrus telah mengubah hidup Petrus secara radikal. Salah satu perubahan itu adalah kesediaan mengampuni. Pengampunan membuat seseorang kembali merasa terhormat setelah kejatuhannya. Para penuai yang budiman! Bila seseorang memfitnah kita berarti kita tertantang untuk mengampuni. Berapa kali kita harus mengampuni. Selalu, tidak perlu dihitung-hitung. Karena bila kita tidak mengampuni mungkin saja kita sedang mendendam. Padahal perintah Tuhan kita adalah mengampuni bukan mendendam.
- M1 – Menerima : Terima Firman yang saudara baca hari ini sebagai kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Ingat mengampuni adalah perintah Tuhan bukan pilihan.
- M3 – Melakukan : Tetaplah dan selalu mengampuni.
- M4 – Membagikan : Sharingkan indahnya mengampuni walau sulit.