Kamis 19 April 2018
MENGATASI KEBENCIAN
Imamat 19:17-18; Matius 5:23-26; Efesus 6:25-32
Benci tapi rindu adalah sebuah lagu pop Indonesia yang digubah seorang musisi ternama Rinto Harahap dan dipopulerkan oleh Diana Nasution. Ada hal yang menarik dalam judul lagu tersebut. Seseorang meresponi kesalahan kekasih yang meninggalkannya tanpa sebab yang jelas. Responnya cukup unik yaitu benci tapi rindu. Disatu sisi dia rindu disisi yang lain dia benci. Ada dua gejolak jiwa yang saling bertentangan. Dia tidak tahu harus berbuat apa sehingga dia lampiaskan gejolak jiwanya dengan menyanyi.
Pernahkah saudara mengalami hal yang sama? Saudara membenci seseorang sekaligus merindukannya nyanyikan saja “benci tapi rindu-nya Rinto Harahap. Boleh juga saudara menggubah sebauh kidung rohani “Allah membenci dan mengasihi”. Ini saya buat syair dan liriknya saudara tinggal membuat melodinya: Allahku Mahakuasa sungguh mengasihiku, Bukan karena kebaikan dan baik rupaku, Allahku Mahakuasa sungguh baik padaku, Bukan karea amal perbuatanku.Tetapi ada satu hal yang kini kutahu, Suatu kenyataan yang tersembunyikan, Dia sangat membenci dan membenciku, Bukan diriku bukan jiwaku tetapi dosaku.Tuhan Yesus adalah teladan sempurna bagiku dan saudara dalam hal mengatasi kebencian. Tuhan Yesus betul-betul membenci segala perbuatan yang melawan firman Tuhan. Tuhan Yesus sungguh-sungguh sangat membenci dosa. Tetapi dalam saat yang sama dan kepada orang yang sama Dia mengasihi. Ya Dia mengasihi orang yang berdosa. Tuhan Yesus mampu memilah seseorang dari perbuatannya.
Itulah sebabnya Yesus mengasihi semua orang tetapi membenci dosanya. Jadi kebencian itu adalah sesuatu yang bisa merusak yang memmbenci dan yang dibenci, sebab itu cara mengatasi kebencian itu yang pertama adalah bahwa firman Tuhan dalam Imamat jelas-jelas melarang umat-Nya membenci. Sebaliknya diperintahkan untuk mengasihi. Tuhan Yesus sendiri memerintahkan agar kita berdamai dengan semua orang sebelum kita melaksanakan ibadah kepada Allah.
Kebencian kepada seseorang adalah respon negatif kepada orang yang menyakiti hati kita. Biasanya dimulai dengan kemarahan, kemarahan yang segera tidak diatasi akan berlanjut kepada kebencian. Kemarahan yang tidak segera diselesaikan adalah memberi kesempatan kepada iblis. Iblis ingin agar kemarahan berubah menjadi kebencian. Padahal kita mempunyai teladan sempurna yaitu Yesus. Kalau pun kita membenci janganlah orangnya tetapi kesalahan atau kejahatan. Karena orangnya di utus Tuhan untuk kita kasihi dan perbuatannya diijinkan Tuhan untuk membentuk kita semakin mengasihi.
- M1 – Menerima : Terima Firman sebagai perintah untuk ditaati.
- M2 – Merenungkan : Saat membaca Firman ijinkan Firman menyentuh hati saudara
- M3 – Melakukan : Buang kebencian dengan belajar terus mengasihi.
- M4 – Membagikan : Sharingkan indahnya hidup mengasihi.