Kamis 12 April 2018
MENYIKAPI KERAGU-RAGUAN
Mazmur 34:1-23; Yesaya 12:1-26
Tanpa disengaja Daud terjebak di kota Gat saat melarikan diri dari kerajaan raja Saul. Ternyata penduduk Gat mengenalnya sebagai pahlawan Israel penakluk pahlawan mereka Goliat. Daud dalam bahaya dan tidak mungkin lagi menghindar dari musuh-musuh yang siap membunuhnya. Betul-betul Daud terperangkap dan ada keraguan akan perlindungan Allah. Tetapi secara spontan Daud pura-pura gila, sebab dia tahu bahwa penduduk Gat sangat alergi kepada orang gila. Daud pun segera di usir dari kota Gat. Setelah keluar dari kota Gat Daud pun bermazmur. Ketika kita terperangkap dalam kesulitan besar apa saja yang mungkin terjadi? Kesulitan besar berpotensi membuat kita meragukan Allah tetapi belajar dari pengalaman Daud, kita bisa mengandalkan Allah dalam segala situasi. Mazmur 34 ini di gubah untuk memotivasi kita semua jangan pernah meragukan Allah dalam situasi tersulilt sekalipun. Tetaplah bersandar kepada Allah, karena selalu ada kelepasan ajaib dari kesulitan sebesar apapun.
Kesaksian Daud memotivasi semua orang percaya untuk terus percaya bahwa pada hal terjebak dalam bahaya sekalipun selalu terbuka menikmati kebaikan Tuhan. Allah telah menugaskan malaikat-Nya melindungi dan menyelamatkan orang-orang kudus-Nya “Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu. Beriman dan hidup benar sesuai firman Allah tidak berarti menghindarkan umat-Nya dari kesulitan. Justru yang sering terjadi adalah ujian melalui penderitaan bahkan terkadang penganiayaan. Kesukaran adalah alat Allah untuk menguji tetapi sekaligus alat iblis agar kita meragukan Allah. Ketika umat-Nya tahan uji maka Allah akan menolong dengan cara-Nya yang bisa alami tetapi juga adikodrati. Ketika Allah mengijinkan umat-Nya terbuang ke Babel, adalah bagian dari cara Allah menguji umat-Nya. Umat-Nya banyak yang jelas-jelas meragukan campur tangan Allah melalui peristiwa ini. Tetapi tidak sedikit umat Allah yang justru mengalami pengangkatan Allah di negeri pembuangan.
Ketika penderitaan orang benar berpotensi menimbulkan keraguan menjadi tantangan yang mengangkat iman kita naik ke ketinggian. Pijakan yang kuat itu adalah firman Allah. Daniel dan kawan-kawannya justru melihat berbagai ancaman itu sebagai alasan yang kuat untuk bersyukur kepada Allah (Yesaya 12). Karena ancaman itu Tuhan ijinkan agar umat-Nya mengalami campur tangan Allah.
- M1 – Menerima : Terima Firman sebagai kebenaran dan alasan untuk bersyukur.
- M2 – Merenungkan : Mengapa Daud dan Yesaya bersyukur?
- M3 – Melakukan : Tetap tegar pada masa sukar.
- M4 – Membagikan : Beri dukungan kepada teman yang sedang lemah.