Selasa 10 April 2018
MENGETAHUI JALAN-JALAN ALLAH
Keluaran 33:13; Mazmur 25:1-22
Tentu saja Musa mengetahui panggilan nenek moyangnya Abraham dari Urkasdim ke negeri yang akan ditunjukan Allah kepadanya. Abraham melangkah tanpa mengetahui secara pasti tujuan, menempuh jalan tanpa arah perjalanan yang jelas. Abraham mengalami berbagai hambatan tetapi tiba juga ke tempat sesuai petunjuk Allah. Pengalaman Abraham ini membuat Musa berdoa. “Berkatalah Musa kepada-Nya: Jika engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suurh kami berangkat dari sini” (Keluaran 33:14).
Musa menginginkan perjalanan minim hambatan, karena tak menginginkan perjalanan seperti nenek moyangnya Abraham. Mungkin dia berpikir aku tidak sekuat Abraham. Allah mengabulkan doa Musa. Allah memimpin Musa dan bangsa Isreal melalui tiang api pada malam hari dan tiang awan pada siang hari. Tetapi betulkan kemudian perjalanan Musa dan bangsa Isreal lancar tanpa hambatan? Ternyata tidak berbagai hambatan mewarnai perjalanan bangsa itu. Hambatan yang bersumber dari bangsa itu sendiri tetapi juga hambatan yang datang dari luar. Hal itu membuat bangsa itu berputar-putar selama 40 tahun di padang gurun sebelum tiba di negeri perjanjian. Bukan Allah tidak memimpin, tetapi justru itulah bukti bimbingan Allah kepada umat-Nya. Begitulah cara Allah memberitahukan jalan-jalan-Nya kepada Musa.
Raja Daud yang juga mengetahui secara pasti perjalanan Abraham dan Musa ternyata memanjatkan doa yang sama “Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku”. (Mazmur 25:4). “Siapakah yang takut akan Tuhan? Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya”. (Mazmur 25:12). Saat Daud berada dalam kesulitan justru pada saat yang sama dia mengetahui bahwa dia sedang berada di jalan Tuhan. Daud mengetahui bahwa Allah menuntun Abraham dan juga menuntun Musa di jalan-jalan Allah, Allah pun akan meuntun dirinya di jalan Allah juga. Berada dalam tuntunan-Nya di jalan-jalan-Nya bukan berarti tidak ada hambatan. Justru hambatan itu adalah merupakan tantangan untuk tetap maju melangkah dan tetap konsisten di jalan-Nya dalam tuntunan-Nya.
Dalam kenyataan kehidupan para tokoh iman, bahwa Allah mempunyai rencana khusus bagi setiap orang percaya. Rencana Allah dapat disampaikan kepada masing-masing orang percaya dengan cara yang khusus. Tetapi cara yang umum dan sesungguhnya paling menyenangkan adalah melalui firman-Nya. Karena Firman adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan orang percaya.
- M1 – Menerima : Terima Firman yang saudara baca hari ini sebagai kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Saat membaca Firman ijinkan Firman itu menyentuh hati saudara.
- M3 – Melakukan : Pastikan saudara mengetahui jalan Allah untuk saudara tempuh.
- M4 – Membagikan : Sharingkan Firman dengan teman-teman.