Rabu 28 Maret 2018
MENGHADAPI JEBAKAN
Lukas 20:1-21; 38
Boleh dong kali ini kita membaca dua pasal yang sangat panjang. Barangkali sedikit melelahkan dan membosankan karena terdiri dari perumpamaan-perumpamaan. Pada saat Yesus menjelaskan perumpamaan-perumpamaan ini Dia sedang dijebak oleh pemuka-pemuka orang Yahudi. Mereka sangat penasaran menyaksikan semakin banyaknya penduduk mengikut Yesus karena tertarik ajaran-Nya dan terkagum akan pribadian-Nya. Lagipula perumpamaan-perumpamaan ini adalah ajaran-ajaran terakhir-Nya karena setelahnya Yesus secara perlahan tapi pasti melangkah menuju jalan Viadolorosa atau jalan penderitaan. Di Bukit Zaitun yang menghadap Yerusalem mengajar dengan menggunakan perumpamaan. Dihadapan para imam Yesus mengingatkan umat agar waspada terhadap farisi dan kelompok keagamaan lainnya. Yesus menubuatkan keruntuhan bait Allah yang dibangun Herodes. Tuhan Yesus secara cepat memberitahukan peristiwa-peristiwa yang akan datang termasuk kedatangan-Nya kembali.
Salah satu peristiwa yang akan menimpa umat adalah penderitaan demi penderitaan baik yang menimpa orang percaya karena berbagai sistem dunia baik secara politis, budaya, ekonomi bahkan keagamaan. Tetapi juga penderitaan yang mendunia oleh berbagai gejala alam yang tak terhindarkan. Berbagai ajaran dalam bentuk perumpamaan ini bukan hanya ampuh membendung jebakan para pemuka agama Yahudi, tetapi justru cukup berhasil memukau para pendengarnya. Ajaran Yesus berhasil pula mengalihkan sikap menjebak menjadi berpikir benar. Ketika Yesus menghadapi jebakan dengan brilyan bersamaan waktunya memberikan ajaran yang dibutuhkan pengikut-pengikut-Nya. Karena melalui ajaran-Nya sebagai ajaran-ajaran terakhirnya Yesus menyimpulkan agar pengikut-pengikut-Nya jangan terlalu asyik dengan kesenangan dunia, Jangan pula menjadi hidup dalam kekuatiran. Karena kedua hal ini berpotensi menggagalkan hidup waspada menunggu kedatangan-Nya. Ajaran Yesus Ini bukan saja berlaku bagi pendengar langsung-Nya tetapi bagi semua umat-Nya sepanjang sejarah.
Dalam hal ini dari semua umat-Nya dituntut kesetiaan. Sangat beralasan Yesus menuntut kesetiaan para pengikut-Nya. Dan Yesus betul-betul berhak menuntutnya dari umat-Nya. Terbukti setelah Yesus meminta agar umat-Nya setia Dia secara pasti melangkah menghadapi penderitaan-Nya. Dia setia hingga mati di kayu salib untuk menyelamatkan umat-Nya.
- M1 – Menerima : Baca dan terima sebagai kebenaran mutlak.
- M2 – Merenungkan : Mengapa Yesus mengajar menggunakan perumpamaan?
- M3 – Melakukan : Setialah mengikut Yesus.
- M4 – Membagikan : Sharingkan mengapa saudara setia kepada Yesus.