Selasa 27 Maret 2018
YESUS MARAH
Matius 21:12-17
Marah adalah suatu sikap yang cenderung dinilai negatif. Ada kata-kata bijak bahwa marah adalah cara terakhir yang terpaksa dilakukan untuk mencegah meluasnya suatu persoalan. Tetapi bila Yesus yang marah tentu saja bukan karena terpaksa. Tuhan Yesus memilih untuk marah karena marah Yesus tentu bernuansa berbeda dari kemarahan manusia pada umumnya. Yesus marah bukanlah cara terakhir yang terpaksa tetapi adalah cara tepat dan benar. Dasar kemarahan Yesus adalah kasih bertujuan untuk kebaikan yang dimarahi. Lagipula marah tidak selalu buruk karena terkadang marah adalah bentuk kejujuran seseorang mengungkapkan diri dan menyatakan sikap ke orang lain.
Yesus marah karena menyaksikan sendiri umat yang menyalahgunakan bait Allah. Bukan pertama kali Yesus memarahi mereka, ini sudah kedua kali dimarahi karena kesalahan yang sama. jadi pada awal pelayanan-Nya dan juga menjelang akhir pelayanan-Nya Tuhan Yesus menyucikan bait Allah. Biasanya umat Tuhan zaman now menghubungkan peristiwa ini dengan berjualan dalam rangka mencari dana di gereja. Bila ada berjualan di gereja dituduh menyalagunakan rumah Tuhan. Sebaiknya jangan supaya Tuhan tidak marah. Tetapi sebaiknya jangan terlalu cepat menuduh, karena praktek berjualan di bait Allah Yerusalem sangat berbeda dengan cari dana dan berjualan di gereja zaman now.
Di bait Allah Yerusalem berjualan dan tukar menukar uang adalah kesempatan bagi orang Yahudi mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Karena uang yang dibawa dari negeri lain haram untuk dipersembahkan kepada Allah, jadi harus ditukar dengan uang orang Yahudi. Akibatnya ibadah menjadi terganggu. Pendatang diperas dan Kemungkinan tidak beribadah karena persyaratan pokok ibadah tidak terpenuhi. Praktek penyalahgunaan syarat beribadah ini tentu telah menjadi penghalang untuk pendatang. Jadi yang ada dibalik berjualan dan tukar menukar uang ini adalah kemunafikan, keserakahan, egosentris, sikap tidak hormat di rumah Tuhan semua itu mendatangkan murka Allah. Padahal Yesus tidak mau seorangpun umat-Nya tertimpa murka Allah.
Jadi kasih-Nya kepada umat dan hormat kepada bait Allah yang mendasari kemarahan-Nya. Terbukti pula setelah Yesus marah dalam rangka mencegah murka Allah kepada umat-Nya, Dia secara pasti melangkah menghadapi penderitaan-Nya untuk menanggung segala murka Allah kepada manusia berdosa agar beroleh selamat.
- M1 – Menerima : Terima firman Tuhan sebagai fakta dan kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Mengapa Yesus marah?
- M3 – Melakukan : Terimalah Yesus dalam hidup saudara.
- M4 – Membagikan : Sharingkan indahnya menerima Yesus.