Kamis 22 Maret 2018
MENGEJAR HIDUP DALAM KEBENARAN
Matius 5:6; Yohanes 17:6-19
Apakah saudara mengetahui kebenaran? Tentu saja jawaban saudara adalah ya! Saya mengetahui kebenaran dengan baik. Tetapi kalau pertanyaannya kemudian saya lanjutkan, apakah saudara lapar dan haus akan kebenaran? Tentu perlu waktu merenung sejenak sebelum saudara memberi jawaban. Langkah pertama untuk haus dan lapar akan kebenaran tentulah harus mengetahui kebenaran, hanya saja setelah mengetahui kebenaran bagaimana selanjutnya? Kalau hanya tahu saja tentu tidak memberi dampak yang berarti apalagi memperoleh kepuasan jiwa. Biasanya bila saudara sudah mengetahui kebenaran respon selanjutnya adalah ingin tahu lebih dalam. Bila ingin tahu lebih dalam lagi pastilah berlanjut lapar dan haus akan kebenaran. Karena lapar dan haus akan kebenaran ini adalah syarat utama untuk hidup saleh.
Kondisi kerohanian pengikut Kristus sangat ditentukan oleh lapar dan haus akan Allah dan firman-Nya. Orang yang lapar dan haus inilah yang membuat pengikut Kristus mengejar hidup dalam kebenaran. Mengingat bahwa dunia, kekuatiran dan kekayaan serta berbagai keinginan sangat berpotensi menghilangkan rasa haus dan lapar akan kebenaran maka kita harus berjuang untuk mempertahankannya. Karena bila rasa haus dan lapar akan kebenaran tidak ada lagi maka secara perlahan kita akan terperosok kepada kematian rohani. Hidup dalam kebenaran bukanlah hal yang mudah. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berdoa untuk murid-murid-Nya agar terus menerus hidup dalam kebenaran. “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran firman-Mu adalah kebenaran” (Yohanes 17:17).
Doa Yesus agar murid-murid-Nya dikuduskan dalam kebenaran menunjukkan betapa Tuhan Yesus mengetahui bahwa hidup dalam kebenaran itu tidak mudah. Karena hidup dalam kebenaran harus dipisahkan dari sistem dunia dan hidup bagi Allah. Mengejar hidup dalam kebenaran berarti mengabdikan hidup secara utuh kepada kebenaran. “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan engkau ya, Allah” (Mazmur 42:2). Rusa yang haus dipadang gurun tentu sangat merindukan air, karena air sangat vital dalam kehidupan jasmaninya.
Rasa haus itu adalah peristiwa alami yang dengan sendirinya terjadi saat tubuh membutuhkan air. Rasa haus dan lapar akan kebenaran adalah peristiwa rohani terjadi karena hidup kita atau roh kita membutuhkan firman Allah. Kerinduan ini tidak terjadi begitu saja tetapi terus ada dalam diri kita saat keinginan akan hidup dalam hadirat Allah terus dibangun sebagai respon kita yang terapannya adalah mengejar hidup dalam kebenaran.
- M1 – Menerima : Terima firman Tuhan sebagai kebenaran yang absolut.
- M2 – Merenungkan : Apakah doa Yesus untuk murid-murid-Nya.
- M3 – Melakukan : Jaga terus lapar dan haus akan kebenaran.
- M4 – Membagikan : Berbagilah dengan yang lain tentang hidup lapar dan haus kebenaran.