Jumat 16 Maret 2018
TERCATAT DALAM BUKU KEHIDUPAN
Wahyu 20:11-15
“Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Wahyu 20:15)
Seringkali kita bertanya dalam hati mengapa orang-orang di luar Tuhan sepertinya hidup mujur tanpa masalah meski mereka hidup tidak sesuai dengan firman Tuhan (hidup dalam daging dan mengumbar hawa nafsu); sedangkan perjuangan kita setiap hari untuk hidup dalam kebenaran, menabur kebaikan, setia melayani Tuhan rasa-rasanya tidak ada hasil alias sia-sia. Hal ini juga pernah dirasakan oleh pemazmur yang berkata, ”Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.” (Mazmur 73:13-14). Namun kita diingatkan: ”Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang;” (Mazmur 37:1).
Sesungguhnya tidak ada kata sia-sia kita hidup dalam kebenaran; karena segala sesuatu yang kita yang lakukan untuk Tuhan dan juga sesama ada di bawah pengawasan Tuhan, secara mendetail dicatat dan diperhitungkan oleh Tuhan. Secara terperinci Tuhan mencatatnya dalam sebuah buku yang disebut dengan kitab kehidupan. Tertulis: ”Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.” (Wahyu 20:12). Bukan saja dicatat di dalam kitab kehidupan, namun segala perbuatan yang kita lakukan di bumi ini juga akan mendapat upah dan pahala yang setimpal.
Kepada jemaat di Galatia, Rasul Paulus juga mengingatkan bahwa ”…apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” (Galatia 6:7b-8).
Oleh karena itu, selama kita masih hidup di dunia ini dan memiliki banyak kesempatan, ”Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6:9).
Jangan tunda-tunda waktu lagi sebelum semuanya terlambat dan nasi menjadi bubur, karena waktu terus berjalan maju dan kita tidak memutarnya kembali.
- M-1; M-2; M-3; M-4 : Baca, renungkan, lakukan dan bagikan Firman Tuhan.