Sabtu 10 Maret 2018
KUATLAH DI DALAM ALLAH
1 Samuel 30:1-6
Raja Akhis menerima Daud berlindung di Filistin dari kejaran Saul yang berusaha membunuhnya. Akhis memberi ziklag menjadi daerah tempat berlindung Daud dan pengikutnya. Ketika Filistin berperang melawan Israel dalam pimpinan raja Saul, Daud pun berada dalam posisi Serba Salah. Dia pun menawarkan diri membantu Filistin dengan harapan dia dapat berbuat sesuatu agar bangsanya tidak terlalu hancur. Tetapi penasehat raja Akhis menasehati agar Akhis menolaknya. Daud pun disuruh pulang ke Ziklag. Ternyata dari kejauhan Daud menatap Ziklag telah hancur terbakar oleh Amalek sekutu Israel melawan Filistin dan sekutunya. Sedangkan pengikut Daud dan keluarganya di tawan. Menghadapi kenyataan itu, Daud betul-betul terpukul. “Dan Daud menangis sampai tidak kuat lagi untuk menangis”.
Sekiranya pendeta zaman now hadir menyaksikan Daud pada waktu itu mungkin saja tergoda menghakimi Daud sebagai sosok yang tidak mampu menghadapi kesulitan sebagai seorang yang sudah diurapi karena menangis seperti bayi. Padahal Daud sama halnya seperti Yeremia dan Yesus dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya yang bisa menangis menghadapi kesulitan. Sama seperti kita, mereka menangis karena sama-sama pribadi-pribadi yang beremosi. Kita bukan hanya roh tetapi juga jiwa dan tubuh. Jika jiwa dilukai akan sakit rasanya dan jika tubuh kena pukul akan menjadi memar. Sakit rasanya bila tertolak dan sedih bila hasil perolehan saudara lenyap seketika.
Bila keadaan memburuk manusia akan mencari seseorang untuk disalahkan. Kapal terombang-ambing mereka mencari Yunus untuk dilemparkan dari kapal. Agama yang mapan merasa terusik mereka mencari Yesus untuk disalibkan. ketika Ziklag terbakar orang yang tertolong oleh Daud menetap di Ziklag, mencari Daud untuk dibunuh.
Daud tentu sempat mempertanyakan “apakah artinya aku diurapi?” Tetapi Daud tetap berpegang kepada janji Allah. Dia melepaskan diri dari tekanan yang sepantasnya jika kita lakukan pada masa sukar. “Dan Daud yang sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaan kepada Tuhan Allahnya (1 Samuel 30:6).
Para penuai yang budiman, kita tidak mungkin melarang orang lain atau kondisi menyulitkan hidup kita. Kita juga tidak berkuasa mencegah sistem dunia menggoda dan melemahkan hidup dan iman kita tetapi satu hal yang dapat kita lakukan adalah menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan seperti yang dilakukan raja Daud.
- M-1; M-2; M-3; M-4 : Baca, renungkan, lakukan dan bagikan Firman Tuhan.