Kamis 08 Maret 2018
SIAP MENJADI UTUSAN ALLAH
Maleakhi 1:1-14
Arti nama Maleakhi adalah utusan-Ku. Sebagai seorang nabi Maleakhi adalah utusan Allah untuk menyampaikan Firman-Nya kepada umat-Nya. Orang Yahudi pasca pembuangan diterpa berbagai kesulitan. Kesulitan yang datang silih berganti biasanya adalah sesuatu yang diizinkan Allah untuk melatih otot-otot iman anak-anaknya. Tetapi hanya sedikit saja anak-anaknya yang dapat meresponi dan menyikapi kesulitan itu secara benar. Sebagian besar bukan saja salah menyikapi, tetapi justru menyalahkan Allah dengan anggapan Allah tidak bisa dipercaya.
Sama seperti umat Yahudi pasca pembuangan yang mengalami kemunduran rohani karena diterpa kesusahan hidup. Mereka menjadi sinis dan meragukan janji Allah. Mereka menyangsikan keadilan Allah dan menganggap sia-sia dan tak berguna mentaati firman-Nya. Kepudaran iman umat Yahudi berdampak pada kehidupan ibadah yang mati. Ibadah menjadi kebiasaan yang otomatis tanpa perasaan. Ibadah tetap dilaksanakan sebagai syarat kaku sebagai umat Allah. Tidak heran bila ibadah menjadi mati. Ibadah menjadi syarat tanpa perduli syarat-syarat beribadah. Mereka melakukan ibadah sebagai kewajiban tanpa memperhatikan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi dalam melakukan ibadah yang benar kepada Allah. Kepada umat dalam kondisi yang kelam inilah Allah mengutus nabi Maleakhi.
Kehadiran utusan Allah sering tertolak karena utusan Allah harus memperkatakan kebenaran secara terus terang sesuai dengan Firman Allah. Allah mengutus utusan-Nya ke tengah-tengah umat yang membutuhkan Allah Tetapi sekaligus melakukan Allah dan hidup bertentangan dengan firman Allah. Dalam menyampaikan firman Allah utusan Allah tidak boleh meragukan Firman Allah dan juga tidak boleh menyelewengkan kebenaran walaupun mendatangkan kesulitan kepada dirinya. Maleakhi menyampaikan firman Allah dengan menggunakan sepuluh pertanyaan retorik berupa pertanyaan umat dan jawaban atau tanggapan Allah melalui sang nabi. hal itu menjelaskan kedekatan nabi Maleakhi dengan umat dan juga kedekatannya dengan Allah. Itu menjelaskan bahwa Maleakhi siap menjadi utusan Allah.
Para sahabat penuai, kita semua adalah umat yang harus siap menjadi utusan Allah ke tengah masyarakat. Sebab itu kita harus betul-betul mengenal lingkungan masyarakat di mana kita berada. Tetapi juga harus hidup dekat dengan Allah mengutus kita. Lagipula kita harus selalu memperkatakan kebenaran sesuai dengan firman Allah kendatipun resikonya ditolak tetapi majulah terus.
- M1 – Menerima : Terima firman Allah yang saudara baca sebagai kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Posisikan diri saudara sebagai utusan Allah saat membaca Firman Tuhan.
- M3 – Melakukan : Siaplah menjadi utusan Allah ke tengah masyarakat.
- M4 – Membagikan : Sharingkan hal-hal yang indah menjadi seorang terutus.