Jumat 02 Maret 2018
SETIA KEPADA JANJI ALLAH
Mikha 7:8-20
Mikha nabi dari desa bernubuat kepada umat yang sakit secara moral. Kondisi umat yang betul-betul memasuki kondisi kemerosotan iman yang parah menjadi olok-olokan bagi bangsa lain. Sama seperti Amos yang juga adalah nabi dari desa kecil, Mikha memperjuangkan kepentingan para petani yang diperas orang kaya yang angkuh. “Hai manusia setelah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan daripadamu selain berlaku adil mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mikha 6:8). Mikha menyadari kondisi kemerosotan moral sedang melanda umat Allah. Kemerosotan moral diikuti ketimpangan sosial yang parah. Tetapi nabi Mikha tidak ragu-ragu menyuarakan standar moral yang harus dicapai umat Allah. Hidup jujur dan bertindak adil memperlakukan sesama. Bermurah hati dan berbelas kasihan kepada mereka yang membutuhkan bantuan. Hidup rendah hati dan setiap saat merendahkan hati di hadapan Allah.
Semakin gencar nabi Mikha menyuarakan standar moral bagi umat Allah, ternyata makin banyak kalangan atas yang memusuhinya. Nabi Mikha sangat keras dan tegas kepada dirinya, itulah sebabnya dia berani keras dan tegas kepada umat Allah. Tetapi semakin tegas dia menyuarakan kebenaran semakin banyak umat yang memusuhinya. Belum lagi status sosialnya yang dianggap rendah oleh orang kalangan atas yang memusuhinya, menjadikan Mikha menjadi olok-olokan dan tertawaan bagi mereka. Kaum sisa yang benar bersama Mikha betul-betul diperhadapkan pada masa sukar.
Tetapi pada pembacaan Alkitab hari ini ternyata mereka tetap menyatakan perkataan iman yang membangkitkan semangat mereka yang tetap hidup dalam kebenaran. Mikha setia kepada janji Allah membuat tidak gentar menghadapi berbagai kesulitan yang menerpanya. Untuk memperkuat kesetiaannya kepada janji Allah Mikha memanjatkan doa dan pujian. Dalam doanya Mikha memohon agar Allah tetap menggembalakan Israel sebagai domba-Nya. Tidak mudah bagi nabi Mikha menubuatkan akan hukuman yang akan menimpa Israel dan Yehuda karena resikonya cukup berat. Tetapi Kebenaran akan tetap menjadi kebenaran walaupun pahit harus disuarakan.
Para sahabat penuai yang budiman! mungkin saja kita diperhadapkan kepada berbagai kesulitan karena memperkatakan kebenaran. Jangan pernah mundur tetaplah Tegar dan Setialah kepada janji Allah. Kesetiaan kita kepada janji Allah selalu disertai dengan kehidupan doa dan pujian sebagai bukti pengakuan iman kita akan kesetiaan Allah untuk menggenapi janji-Nya.
- M1-Menerima:Terima firman Allah dengan menyakini Allah akan menepati janji-Nya
- M2 – Merenungkan : Saat membaca garis bawahi bukti kesetiaan Mikha kepada janji Allah
- M3 – Melakukan : Setialah berpegang kepada janji Allah.
- M4 – Membagikan : Sharingkan indahnya janji Allah.