Rabu 28 Februari 2018
KESETIAAN KEPADA ALLAH ADALAH SIAP BERTOBAT
Obaja 1:1-21
Kitab obaja adalah kitab terpendek dalam Alkitab Perjanjian Lama. Dan nabi Obaja adalah nabi yang dipanggil Allah bernubuat kepada bangsa yang bukan Yehuda atau Israel tetapi kepada bangsa Edom. Edom adalah keturunan Esau sedangkan Yehuda dan Israel adalah keturunan Yakub.
Keturunan dua bersaudara ini menjadi bangsa yang saling bermusuhan. Bangsa Edom telah menjadi bangsa yang sangat membenci umat Israel. Obaja yang berarti “hamba Tuhan” menubuatkan bahwa Allah akan menghukum bangsa Edom. Bangsa Edom suka menyombongkan kondisi daerah mereka yang merupakan bukit berbatu. Mereka merasa aman di daerah bagaikan kubu pertahanan. Mereka juga menyombongkan kekuatan dan kemandirian bangsanya dalam menghadapi bangsa-bangsa lain.
Nabi Obaja menyuarakan kepada bangsa yang sombong ini, bahwa kesombongan mereka telah memposisikan bangsanya sebagai musuh Allah. Nabi Obaja memperingatkan Edom akan dihukum Allah atas kejahatan bangsa yang kuat ini terhadap bangsa Israel. Bangsa Edom hampir selalu memenangkan peperangan atas bangsa lain dan selalu disertai penjarahan dan pembunuhan massal. Nabi Obaja memberitahukan kepada bangsa itu, bahwa mereka akan ditimpa hal-hal yang pernah mereka lakukan kepada bangsa lain termasuk kepada bangsa Israel. Bangsa Israel sering meminta pertolongan kepada bangsa Edom sebagai bangsa tetangga tetapi sering juga ditolak. Sementara bangsa Israel sering juga menolong bangsa Edom. Sikap Edom ini merupakan alasan Allah menghukum Edom.
Walaupun Israel bangsa pilihan Allah, ternyata Allah tidak menutup mata terhadap bangsa lain. Bila bangsa lain mempunyai hati dan perbuatan baik Allah pasti akan memberkati bangsa itu. Tetapi bila suatu bangsa mempunyai hati yang jahat dan bertindak kejam maka bangsa itu akan mendapat hukuman. Kitab Obaja ini sesungguhnya mengingatkan kita akan perbandingan Esau dan Yakub. Edom keturunan Esau cenderung jahat dan walaupun terhukum tidak membuat bangsa ini datang kepada Allah dan bertobat. Itulah sebabnya Obaja hanya menyerukan hukuman tanpa ada perintah untuk bertobat. Israel keturunan Yakub walaupun terkadang jatuh ke dalam kejahatan selalu mempunyai kecenderungan bertobat kepada Allah.
Kesediaan berbalik kepada Allah adalah kesetiaan yang berulang dilakukan bangsa Israel. Itulah sebabnya setiap Allah menghukum bangsa Israel selalu ada seruan untuk bertobat. Obaja hamba Tuhan yang setia itu mempertajam perbedaan Esau yang menyia-nyiakan anugerah Allah dengan Yakub yang menghargai anugerah Allah. Anugerah Allah adalah milik yang selalu siap bertobat.
- M-1; M-2; M-3; M-4 : Baca, renungkan, lakukan dan bagikan Firman Tuhan.