Senin 19 Februari 2018
ALLAH MENGGERAKKAN HATI (Ezra 1:1-11; 3:1-13)
Allah menggerakkan tiga raja Persia membantu umat Allah kembali ke negeri mereka. Allah pulalah yang menyediakan pemimpin umat Allah yang handal. Mereka adalah yang berkomitmen mentaati firman Allah dan selalu siap bertobat dari ketidaksetiaan kepada Allah. Untuk menggenapi janji Allah melalui nabi Yeremia Allah sendiri turun tangan menggerakkan hati raja Koresy untuk berbuat baik kepada umat-Nya. “Hati raja seperti batang air di tangan Tuhan, dialirkan-Nya kemana Ia ingini. Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati” (Amsal 21:1-2).
Allah menubuatkan melalui nabi Yeremia bahwa umat-Nya harus terbuang ke negeri asing selama tujuh puluh tahun. Dan setelah tujuh puluh tahun Allah akan mengembalikan mereka ke negerinya. Umat-Nya betul-betul sudah lupa janji Allah tersebut. Tetapi Allah tidak pernah lupa. Tujuh puluh tahun berada di negeri pembuangan. Kemungkinan besar generasi yang lahir di negeri Yehuda sudah hampir habis. Generasi yang lahir di negeri pembuangan sudah terbiasa hidup di negeri asing, tetapi mereka tidak melupakan identitas mereka sebagai umat pilihan Allah. Kemungkinan besar perlakuan bangsa tempat mereka terbuang turut memberi kontribusi menyadarkan mereka atas identitas mereka. Kebiasaan para orangtua orang Yahudi menceritakan identitas mereka sebagai umat beriman dan bangsa pilihan Allah tentu sangat berperan menjaga identitas mereka sebagai bangsa pilihan Allah.
Walaupun tidak maksimal ternyata para orangtua cukup berhasil menurunkan nilai iman kepada generasi berikutnya. Hanya saja mengenai nubuat nabi Yeremia sepertinya bukanlah hal yang menarik bagi para orangtua. Mereka tidak menceritakan kepada generasi yang lahir di negeri pembuangan. Mereka menganggap keberadaan terbuang ke negeri asing hanyalah sebagai hukuman atas ketidaksetiaan kepada Allah. Padahal itu adalah bagian dari rencana Allah. Tetapi sepertinya kebiasaan umat terbuang berseru kepada Allah sedikit banyak berdampak juga kepada raja Koresh. “Beginilah perintah Koresh, raja Persia segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda (Ezra 1:2).
Umat-Nya boleh lupa akan janji-Nya tetapi Dia menepati janji tepat waktu. Allah turun tangan dengan menggerakan hati raja Koresh. Tetapi tentu saja hal itu tidaklah sesuatu yang tidak berhubungan dengan kesaksian hidup umat Allah. Mungkin saja hanya sedikit yang masih mempunyai komitmen yang kuat kepada firman Allah seperti Yesua dan Zerubabel. Tetapi itu sudah cukup memberi dampak yang kuat mempersiapkan seorang raja seperti Koresh mempunyai hati yang digerakkan Allah. Hamba yang setia akan menjadi penuai yang handal pada waktu yang ditetapkan oleh Allah.