Jumat 16 Februari 2018
TUHAN ADA DI SETIAP MUSIM
Pengkotbah 3:1-15
“Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.” (Pengkhotbah 3:14).
Hari ini kita berada di awal tahun, artinya ‘musim’ kehidupan yang baru sedang dan akan kita jalani. Musim tahun 2017 telah kita lewati dengan aneka nuansa: keberhasilan, kegagalan, sukacita, dukacita, tawa dan tangis. Tanpa penyertaan Tuhan kita takkan mampu melewati hari-hari sepanjang tahun 2017. Karena itu bersyukurlah kepada Tuhan, karena Dialah kita dapat menanggung segala perkara.
Siapkah kita menghadapi ‘musim’ tahun 2018? Di segala musim kehidupan Tuhan tidak pernah berubah, Dia selalu ada untuk kita. Ingatlah selalu bahwa ada hukum yang berlaku di bawah kolong langit yaitu hukum tabur-tuai. Ada musim untuk menabur dan ada musim untuk menuai. ”Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” (Galatia 6:8). Sebelum menanam benih petani harus terlebih dahulu mencangkul tanahnya, mengairi, dan juga menyingkirkan segala sesuatu yang dapat menghambat benih itu bertumbuh, seperti batu-batu atau gulma, barulah ia menabur benih. Saat menabur benih petani harus kehilangan sesuatu karena harus merelakan benih itu ditanam; jika benih tetap berada di tangan dan tidak ditabur, benih itu akan tetap sama jumlahnya. ”Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yohanes 12:24).
Untuk menuai petani harus menunggu dalam waktu yang tidak singkat: butuh kesabaran, kesetiaan dan ketekunan. Ada tertulis: ”Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik,” (1 Petrus 3:10-11). Kalau kita mampu melewati proses ini kita pasti akan menuai, sebab ”Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,” (Pengkhotbah 3:11).
“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.” Mazmur 126:5
- M-1; M-2; M-3; M-4 : Baca, renungkan, lakukan dan bagikan Firman Tuhan.