Jumat 09 Februari 2018
HORMAT DAN TAAT
keluaran 20:12; Amsal 6:20-24
Berulang kali penulis menyaksikan televisi menayangkan peristiwa yang sangat dramatis, dimana para artis menangis setelah mendengar nyanyian yang mengenang kebaikan dan pengorbanan orangtua (ayah dan bunda). Tetapi kebanyakan dari mereka mengenang orangtua yang sudah meninggal. Dan mereka yang menangis itu adalah mereka yang sudah menjadi orangtua yang sudah mengalami menjadi orang tua itu ternyata tidak mudah. Semua orangtua di anugerahi Tuhan dengan naluri yang menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Karena pada umumnya orangtua berharap anak-anaknya lebih baik dalam semua aspek kehidupan dari dirinya. Tidaklah mengherankan bila orangtua sangat terpanggil untuk menasehati anak-anaknya. Tidak mudah memang bagi anak muda zaman now untuk mendengar nasehat dari orangtuanya, apalagi kita mengetahui bahwa berbagai media sangat mengagungkan kaum muda sekarang ini. Tetapi camkanlah hai sobat muda penuai tangguh! Saudara membutuhkan nasehat yang benar untuk saudara taati. sudah dapat dipastikan nasehat yang paling baik dan berguna adalah nasehat dari mereka yang paling mengenal saudara. Baik kelemahan ataupun kekuatan saudara.
Bukan hanya itu saja, tetapi nasehat dari orang yang paling banyak menginvestasikan dan perhatian kepada saudara. Siapakah itu? ya! sudah jelas adalah orangtua saudara. Lagi pula orangtua sudah luas pengalaman. Mereka telah berulangkali membuat keputusan yang tidak sempurna dan belajar menghadapi konsekuensi-konsekuensi yang tidak pernah mereka perkirakan sebelumnya. Alangkah baiknya bila kita menghargai nasehat dan berbagai petuah dari orangtua. Walaupun sering terjadi nasehat mereka bertentangan dengan pemikiran kita. Pertimbangkan bahwa orangtua kita mempunyai kejelian melihat sesuatu yang kita sendiri tidak lihat. Karena biasanya kita cerdas melihat dengan mata kepala, sementara orangtua mempunyai kedalaman melihat dengan mata hati. Biasanya pada masa orangtua sudah menyadari anak-anaknya sudah dewasa, mereka berhenti menasehati kecuali anak-anaknya meminta. Mereka diam tetapi hatinya tidak pernah diam, karena mereka lebih banyak mengambil waktu mendoakan anak-anaknya. Ketika orangtua kita diam bukan karena mereka berhenti menasehati. Mereka menasehati anak-anak dalam diam mereka. Waktunya anak-anak menghormati sebagai bagian ketaatan kepada firman Tuhan.
Kalau kita para sobat penuai yang sudah menjadi orangtua bersiaplah lebih bijak agar anak-anak kita tidak mempunyai kesulitan untuk menghormati. Sebagai manusia memang kita punya kelemahan, tetapi berjuanglah terus agar kita layak untuk dihormati yang pasti bagaimanapun orangtua harus dihormati, bukan karena mereka baik, tetapi karena mereka adalah orang tua.
- M1 – Menerima : Terima firman sebagai perintah untuk ditaati.
- M2 – Merenungkan : Mengapa para penuai harus menghormati orangtua.
- M3 – Melakukan : Miliki karakter yang tulus menghormati orangtua.
- M4 – Membagikan : Bagikan kebahagiaan saudara menghormati orangtua.