Sabtu 23 Desember 2017
KIDUNG PUJIAN AYAH ZAKARIA
Lukas 1:57-80
Ayah Zakaria sangat beruntung, karena saat melakukan tugas pelayanan dia didatangi malaikat Gabriel dengan membawa kabar baik. Kabar baik itu adalah istrinya yang sudah dinyatakan mandul akan melahirkan anak laki-laki yang menjadi pelopor dan namanya adalah Yohanes. Sangat beralasan kalau Zakaria tidak percaya. Bukan karena mustahil tetapi sepertinya Zakaria sudah menerima kenyataan itu sebagai sesuatu yang diijinkan Allah untuk mendatangkan kebaikan. Berbeda dengan ayah Elkana yang menjadikan kemandulan istrinya menjadi alasan untuk kawin lagi. “Zakaria dan Elisabet benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercatat” (Lukas 6)
Tetapi sesungguhnya tidak ada alasan untuk tidak mempercayai Firman Allah “Karena bagi Allah tidak ada yang mustahil”. Walaupun Zakaria sudah setia kepada kepada Allah, dan mempunyai alasan yang logis untuk tidak percaya tetap saja, ketidakpercayaannya beresiko menjadi gagu bahkan bisu hingga anak yang dijanjikan Allah itu lahir. Tetapi dengan kondisi bisu Zakaria memberitahukan kepada Elizabet pertemuan dan pesan malaikat Gabriel dengan caranya sendiri. Ketika anak itu lahir Elisabet sudah memberi informasi tentang nama anak itu. Tetapi budaya Yahudi, bahwa haruslah ayah secara langsung memberi nama kepada anaknya. Itulah sebabnya Zakaria memberi nama langsung dengan cara menulis. Ketidakpercayaan membuat Zakaria bisu, tetapi ketaatan membuatnya sembuh dan dapat berbicara lagi. Setelah sembilan bulan tak dapat berbicara, tiba-tiba bisa, tentu membuat Zakaria spontan menaikkan pujian bagi Tuhan. Sama halnya dengan bunda Hana dan Bunda Maria, Zakaria pun mengungkapkan perasaannya kepada Allah melalui kidung pujiannya.
Karena Roh Kudus memenuhi Zakaria kidung pujiannya pun adalah merupakan nubuat. Dengan fasihnya Zakaria menjelaskan kedatangan Yesus sebagai penggenapan janji Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa. Suatu pernyataan langka pada zamannya Zakaria menyatakan: “Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya”. Dengan bangganya Zakaria memuliakan Allah mengumandangkan bahwa anaknya Yohanes “berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.”
- M1 – Menerima : Terimalah Firman Allah sebagai pujian saudara kepada Allah.
- M2 – Merenungkan : Sambil membaca Firman angkat hati saudara menyembah Allah.
- M3 – Melakukan : Jadilah pemuji Tuhan yang baik.
- M4 – Membagikan : Sharingkan kebaikan Allah melalui pujian.