Rabu 20 Desember 2017
UMAT YANG MENGENAL DAN BERTOBAT KEPADA ALLAH
Yeremia 24:1-10
Penglihatan Yeremia tentang dua keranjang buah ara menjelaskan dua kelompok umat Allah. Kelompok pertama yang dilambangkan dengan satu keranjang buah jelek yang tak berguna adalah kelompok Yehuda yang tinggal di Yerusalem. Kelompok kedua yang dilambangkan dengan satu keranjang buah ara bungaran yang sangat baik adalah kelompok orang Yahudi yang bersedia di tawan ke Babel.
Pada awalnya Zedekia beserta rakyatnya yang tinggal di Yerusalem mengolok-olok nabi Yeremia karena menurutnya nubuat nabi Yeremia mengenai kebinasaan total Yerusalem tidak terbukti. Zedekia menganggap orang Yahudi yang rela tertawan ke Babel sebagai kelompok Yahudi yang bodoh karena menyerahkan diri kepada bangsa kafir. Tetapi Firman Allah-lah yang betul-betul terjadi. Ternyata tahun 586 SM kurang lebih 10 tahun setelah Yehuda tertawan ke Babel Yerusalem betul-betul hancur dan jatuh dengan penderitaan Yehuda yang tertinggal pada peristiwa yang sangat ngeri dan memalukan. Umat Yahudi bersama raja Zedekia yang menganggap mereka setia karena memperjuangkan kota Yerusalem justru hancur karena ketidaktaatannya untuk ikut tertawan ke Babel bukanlah tanpa tujuan. Allah merancang sesuatu yang sangat penting melalui pembuangan umat-Nya ke Babel.
Melambangkan mereka dengan buah yang baik adalah bahwa mereka bersedia dimurnikan Allah melalui penderitaan dalam pembuangan. Karena ada saat yang ditentukan Allah (70 tahun kemudian) akan dibawa kembali ke negeri mereka sebagai umat-Nya yang sejati. Bahkan Allah akan memakai keturunan mereka untuk rencana penebusan Allah untuk menusia berdosa.
Mereka yang rela terbuang ke Babel melihat jauh ke generasi berikut bukan hanya sekedar menangisi penderitaan sendiri. Di negeri pembuanganlah Allah memberikan kepada mereka kesempatan untuk mengenal Allah. Berbagai penderitaan membentuk mereka menjadi umat Allah yang sejati. Di negeri pembuanganlah mereka mengalami pertobatan sejati. Di negeri pembuangan mereka memberi dampak kepada bangsa-bangsa kafir yang nyata melaui tokoh-tokoh iman seperti: Sadrakh, Mesakh, Abednego, Daniel, Ester dan Mordekhai. Pertolongan sejati membuat umat-Nya memancarkan pengaruh Kristus kepada yang lain. Pertobatan memang akan selalu perintah aktual sepanjang masa teristimewa saat Natal tiba.
- M1 – Menerima : Terimalah Firman Allah dengan meyakini janji Allah pasti tergenapi
- M2 – Merenungkan : Saat membaca Firman posisikan diri saudara sebagai buah ara yang baik.
- M3 – Melakukan : teruslah berjalan menuju kesempurnaan (bertobatlah).
- M4 – Membagikan : Sharingkanlah pertobatan saudara.