Selasa 19 Desember 2017
BUAH-BUAH PERTOBATAN
Hosea 14:2-10
Kalau seseorang berkata kepada kita “bertobatlah!” bisanya kita kurang senang. Hal itu terjadi karena kita selalu menghubungkan pertobatan dengan dosa. Dan pemahaman kita dengan dosa adalah sesuatu perbuatan yang salah atau jahat. Padahal dosa bukan saja sesuatu yang kita lakukan tetapi menyangkut juga dengan sesuatu yang tidak kita lakukan.
Dalam sebuah rumah jompo Katolik setiap hari penghuninya diwajibkan melakukan pengakuan dosa kepada pastor yang melayani di rumah jompo tersebut. Seorang kakek rupanya merasa terganggu karena menurutnya tidak setiap hari dia berdosa. Pada suatu hari diam-diam di kamarnya tidak makan, tidak bicara dan juga tidak melakukan pengakuan dosa. Pastorpun mengunjunginya sambil menegur “Mengapa kau tidak melakukan pengakuan dosa hari ini?” tanya pastor, sang kakek menjawab “Hari ini saya diam di kamar, tidak berbicara dan tidak berhubungan dengan siapapun jadi aku tidak berdosa. Pastor pun berujar “Kek! justru inilah dosa kakek. Kakek tidak berbicara dan tidak berhubungan dengan seseorang. Bukankah seharusnya kakek memperkatakan kebaikan dan membangun hubungan dengan yang lain?. Dosa kakek hari ini bukanlah salah karena melakukan sesuatu tetapi karena tidak melakukan yang seharusnya kakek lakukan.
Nah sekarang klop sudah, kita semuanya harus siap dan suka bertobat. Lagi pula bertobat selalu membawa berkat dan keuntungan tidak pernah merugikan. Salah satu pengertian dosa adalah keliru, meleset dan tidak tepat sasaran. Artinya tidak sesuai dengan tujuan Allah.
Nabi Hosea membeberkan berbagai dosa umat Allah bukan saja karena praktek ketidakadilan tetapi juga karena tidak memperjuangkan keadilan. Salah satu yang diperjelas nabi Hosea adalah kondisi umat yang tergelincir karena kesalahan. Ketika umat-Nya menghadapi peperangan seharusnya umat-Nya mengandalkan Allah. Karena sejarah sudah membuktikan berulang-ulang bahwa Allah berperang untuk umat-Nya. Umat-Nya betul berjuang tetapi Allah yang memberkati dan membuktikan campur tangan-Nya melalui usaha maksimal umat-Nya. Nabi Hosea mengajak umat bertobat. Pertobatan umat-Nya dibukti-nyatakan melalui bersandar kepada Allah. Umat itu berhenti meminta bantuan dari kekuatan lain. Pertobatan umat membuahkan, nyatanya campur tangan Allah dalam semua aspek kehidupan umat.
- M1 – Menerima : Terimalah Firman Allah dengan yakin Dia selalu ada untuk umat yang mau bertobat dan taat.
- M2 – Merenungkan : Sudahkah saudara mengandalkan Allah dalam hidup saduara.
- M3 – Melakukan : Bertobat dan bertobat serta bertobatlah.
- M4 – Membagikan : Sharingkan pertobatan saudara.