Minggu 17 Desember 2017
FANATISME BERAGAMA
Matius 5:17-20
Suburnya kehidupan beragama bagi semua penganut agama sangatlah mencolok pada saat hari raya agama. Sangatlah menyenangkan menyaksikan rumah-rumah ibadah dipenuhi oleh jemaat. Bukan hanya itu saja, ornamen-ornamen yang bercirikan agama mejadi sangat laris dipasar. Pada saat hari raya agama tempat-tempat yang dianggap bertentangan dengan agama ditutup untuk sementara. Hukum-hukum agama menjadi sesuatu yang didengungkan dengan nyaring. Tetapi kalau hari raya agama sudah lewat apa yang terjadi itu menjadi penting untuk dijawab. Apakah mempunyai dampak pada dunia kerja? Adakah pengaruhnya kepada perbaikan hubungan sosial?
Ketika agama lain merayakan hari agamanya dapatkah penganut agama itu menghargai seperti dia menginginkan saat dia merayakan hari agamanya? Tidak jarang terjadi bahwa saat umat beragama merayakan hari raya agamanya umat berbeda agama justru berusaha menciptakan kegaduhan. Dia minta dihormati saat merayakan hari raya agamanya tetapi terganggu saat umat yang berbeda dengannya merayakan hari raya agamanya. Mengapa terjadi demikian? Hal itu terjadi karena sesungguhnya mereka bukan menjalankan kehidupan beragama melainkan menyalahgunakan fanatisme beragama. Rupanya masih banyak orang beragama hanya berorientasi fertikal, menganggap bahwa agama hanya mengurus perkara-perkara ke atas. Padahal hubungan vertikal itu justru harus terbuktikan bentuk nyata melalui hubungan dengan sesama?. “Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenan kepadanya. (Lukas 2:14).
Dalam pembacaan Alkitab hari ini Tuhan Yesus menjelaskan bahwa orang yang berorientasi pada hukum taurat akan terjerat kepada fanatisme beragama. Tetapi bila berorientasi kepada ketaatan pada perintah Allah atau menggenapi hukum taurat akan memasuki kehidupan beragama yang hidup jauh lebih baik dari kehidupan atau fanatisme beragama, para ahli taurat.
Salahkan kita merayakan hari raya natal secara sungguh-sungguh dan meriah? Tentu tidak salah, malah perlu hanya biarlah Allah dimuliakan dan hubungan dengan sesama semakin indah karena Kemuliaan bagi Allah dan damai dibumi. Allah dimuliakan melalui kehidupan kita dibumi.
- M1 – Menerima : Terimalah Firman Allah dengan menjalani kehidupan agama secara benar.
- M2 – Merenungkan : Untuk apakah Yesus datang dalam kaitannya dengan hukum taurat?
- M3 – Melakukan : Jalani kehidupan beragama secara benar.
- M4 – Membagikan : Sharingkan terus hidup kerohanian saudara.