Sabtu 16 Desember 2017
KEBANGUNAN ROHANI TANPA MUJIZAT
Markus 1:1-8
Markus mengawali Injilnya dengan menampilkan seorang pengkotbah kebangunan rohani. Markus memang tidak mengawali Injilnya dengan kelahiran Yesus tetapi langsung dengan menjelaskan pelayanan Yesus. Injil Markus menekankan apa yang dilakukan Yesus bukan apa yang diajarkan Yesus. Markus mencantumkan 18 mujizat Yesus dan hanya 4 perumpamaannya. Injil Markus bergerak cepat sehingga menggunakan kata “seketika itu juga“ sampai 42 kali.
Semua peristiwa yang dilakukan Yesus dikisahkan dengan ringkas dan tepat, dengan gamblang dan kena sasaran. Jadi semua yang ditulis adalah hal-hal yang utama bukan berarti yang lain tidak penting, tetapi dia tahu betul bahwa ada rasul penulis lain yang sedang menulisnya lebih detail. Menarik juga untuk di renungkan bahwa dia mengawali Injilnya dengan pelayanan pelopor Yohanes Pembaptis. Secara cermat markus mejelaskan kepeloporan Yohanes Pembaptis bukanlah peristiwa dadakan tetapi merupakan janji dan rencana Allah dinubuatkan nabi Yesaya kurang lebih 700 tahun sebelumnya.
Sebagai pelopor Yohanes pembaptis adalah utusan Allah yang mempersiapkan jalan untuk Tuhan. Sebelum Yohanes Pembaptis muncul dengan kotbah pertobatannya keadaan penduduk sudah terlalu terikat dengan kehidupan agama yang kaku, nyaris tanpa hidup kerohanian. Terjerat kepada kegiartan agama tanpa Tuhan. Kotbah yang tegas karena nyaring mengajak umat untuk bertobat sebagai cara mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus menarik para pendengarnya datang kepadanya dan meminta di baptis sebagai tanda pertobatan. Yohanes pembaptis tidak mendemontrasikan mujizat, tetapi kebangunan rohani terjadi secara meluas. Dia membuktikan jiwa kepeloporannya. Bukan Yohanes yang penting tetapi Yesus yang datang setelah dialah yang penting.
Dalam kepopulerannya karena di puja banyak orang dia menunjukan kepada Yesus. “Lihatlah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika…. “ (Yohanes 14:11). Yesus menyebut Yohanes orang paling besar bukan karena mujizat, sebab satu pun tidak ada mujizat yang dibuat. Yohanes 10:41 Kebesarannya terletak pada kepeloporannya.
- M1 – Menerima : Terima Firman yang saudara baca sebagai fakta.
- M2 – Merenungkan : Mengapa terjadi kebangunan rohani melalui kotbah Yohanes?
- M3 – Melakukan : Fokuslah kepada Yesus.
- M4 – Membagikan : Sharing terus kasih dan kemurahan Yesus.