Rabu 06 Desember 2017
FIRMAN MENJADI MANUSIA
Yohanes 1:1-18
Yohanes menulis Injil sama dengan penulis tiga Injil sebelumnya ingin memberitakan kabar baik bagi manusia. Tetapi mereka menulis dengan cara yang berbeda. Perbedaan itu terjadi karena alamat pertama tujuan penulisan mereka. Matius menulis kepada orang Yahudi sehingga dia memulai tulisannya dengan silsilah untuk membuktikan bahwa Yesus lahir dari garis keturunan raja Daud. Markus mengalamatkan tulisannya kepada orang Romawi yang terkenal dengan pekerja keras. Itulah sebabnya Markus mengawali Injilnya dengan menampikan Yesus yang langsung bekerja. Lukas mengalamatkan Injilnya kepada orang Yunani yang sangat menggandrungi sejarah dan filsafat. Itulah sebabnya dokter Lukas mengawali Injilnya dengan nilai sejarah yang sangat baik. Sedangkan Yohanes mengalamatkan Injilnya kepada semua pembaca dari semua suku bangsa. Injil Yohanes sangat bersifat universal. Itulah sebabnya Injil Yohanes lebih mudah difahami tetapi bukan berarti kurang dalam atau kurang jelas. Yohanes meringkas kedatangan Yesus melalui kehadiran-Nya melalui perawan Maria yang mengandung dari Roh Kudus dengan kalimat “Yesus adalah Firman yang menjadi manusia”. Kata Firman dalam bahasa Yunani adalah “logos”. Pada paham Yunani kata logos ini mengandung pengertian yang sangat luas. Ada beberapa kata yang dipakai dengan kata logos. Seperti kata hikmat juga dipakai dengan kata logos. Ilmu pengetahuan juga pakai kata logos. Akhirnya kata logika juga bersumber dari kata logos. Pada zaman penulisan Injil Yohanes memang manusia secara umum sangat mengagungkan “logos”. Semua yang berhubungan dengan logos atau menggunakan kata logos adalah sesuatu yang nyaris dipertuhankan.
Tetapi logos yang dikagumi hanya dipahami secara abstrak walaupun kadang-kadang dijelaskan sebagai pribadi yang dapat bertindak. Yohanes sebagai rasul yang mengenal Yesus secara cerdas memulai Injil-Nya dengan memperkenalkan Yesus sebagai “Firman yang menjadi manusia”. Logos yang mereka damba ternyata bukan sesuatu yang abstrak melainkan seseorang yang nyata.
Dan Yohanes memberitakan Yesus dengan sangat jenius. Yesus adalah pribadi yang sangat dibutuhkan manusia. Yesus adalah kekal dan turut ambil bagian dalam peristiwa penciptaan alam semesta. Dan Injil Yohanes menampilkan Yesus sebagai juruselamat tetapi juga sosok teladan yang sempurna bagi manusia tetapi juga mau memakai manusia menjadi alat untuk memancarkan kasih-Nya.
- M1 – Menerima : Terima Firman dengan meyakini Yesus adalah Allah yang menjadi manusia.
- M2 – Merenungkan : Saat membaca Firman ijinkan Firman mmenyentuh hati saduara.
- M3 – Melakukan : Terima Yesus sebagai Tuhan dalam menjalani hidup sehari-hari
- M4 – Membagikan : Sharingkan terus kenyataan Yesus hidup dalam dan melalui hidup saudara.