Minggu 03 Desember 2017
DASAR IMAN YANG PALING SUCI
Yudas 1:17-23
Dua tahun yang lalu gereja di Indonesia tersentak karena munculnya suatu ajaran yang menyimpang yaitu hypergrace atau anugerah yang kebablasan. Padahal ajaran ini bukanlah suatu yang baru, karena sudah sejak lama menjadi momok bagi gereja.
Pada awal pertumbuhan gereja langsung terjadi berbagai hambatan :
- Hambatan pertama adalah penganiayaan yang datang dari pihak agama Yahudi dan pihak pemerintah khususnya Romawi. Gereja malah semakin cepat merambat ke berbagai wilayah itulah sebabnya muncul istilah “semakin dibarat, semakin merambat, semakin ditebang semakin berkembang”. Hambatan yang datang dari luar gereja ini dapat dihadapi karena nyata dan jelas.
- Hambatan ke dua adalah hambatan yang berasal dari dalam gereja berupa ajaran yang menyimpang yang Alkitab sebutkan sebagai Injil palsu dan ajaran sesat. Hambatan yang datang dari dalam gereja ini justru lebih berbahaya karena tidak langsung nyata. Ajaran sesat ini dapat diumpamakan seperti kanker yang menggerogoti dari dalam, tidak langsung nyata tetapi sangat mematikan. Ada dua hal yang merupakan ciri ajaran yang menyimpang yaitu nomianisme dan antinomianisme.
Nomianisme muncul dengan cara yang memberi tekanan berlebihan kepada hukum atau aturan khususnya hukum taurat. Biasanya berakibat kepada sikap meragukan ke-Tuhan Kristus. Antinomianisme muncul dengan cara yang memberikan tekanan berlebihan kepada kasih dan anugerah Allah. Mereka biasanya mengajarkan bahwa keselamatan melalui kasih dan anugerah Allah mengijinkan mereka berbuat dosa tanpa ada resikonya atau dampak apapun kepada keselamatan. Yudas menulis suratnya untuk mengingatkan ancaman serius dari ajaran antinomianisme yang mengarah kepada ajaran hypergrace.
Betul bahwa kita selamat oleh anugerah Allah melalui pengorbanan Kristus. Tetapi ingat bahwa Kristus menyelamatkan kita tetapi juga Kristus datang untuk memberi keteladanan hidup untuk kita ikuti. Yakobus meminta agar gereja Tuhan tetap membangun iman, membangun perilaku mulia, dan hidup seperti Yesus hidup. Dengan cara itulah gereja Tuhan memancarkan pengaruh Kristus kepada dunia.
- M1 – Menerima : Terima Firman Tuhan dengan cara meyakini bahwa Tuhan Yesus menghendaki kita meneladani-Nya.
- M2 – Merenungkan : Coba cari nasehat-nasehat agar kita tetap setia.
- M3 – Melakukan : Berusahalah hidup meneladani.
- M4 – Membagikan : Beri motivasi kepada teman agar semakin setia ikut Yesus.