Sabtu 02 Desember 2017
BUKAN AKU TETAPI KRISTUS
Galatia 2:15-21
Saulus dididik dalam disiplin taurat yang sangat ketat. Hubungannya dengan Allah diatur melalui syarat-syarat ketat agama Yahudi melalui pelaksanaan hukum taurat yang dijalani secara akurat. Pemahaman dan ketaatannya hidup sesuai aturan agama telah membuatnya hidup berkelas. Dia menjelaskan diri secara total dibesarkan dan dididik sebagai Yahudi tulen. Dia Israel dari suku Benyamin, Ibrani asli, pendirian kepada hukum taurat dia Farisi, kegiatan agama dia adalah pembela agama Yahudi yang bertindak keras kepada siapapun yang tidak sesuai dengan agamanya.
Dalam menjalani kebenaran hukum taurat dia tidak bercatat. Jadi Saulus muda tanpa Kristus telah mengalami kehidupan agamawi yang sempurna. Hubungannya dengan Allah diatur oleh syarat-syarat yang dijalaninya secara konsisten. Semua orang yang berbeda iman dengannya dianggap manusia tanpa Allah atau kafir. Saulus hidup dekat dengan agama tetapi semakin jauh dari Allah. Hubungannya dengan Allah dibangun melalui aturan-aturan agama yang kaku dan rumit sehingga justru menjadi hubungan yang tanpa rasa.
Pertemuannya dengan Yesus mengubah pemuda Saulus menjadi rasul Paulus. Bukan hanya perubahan tetapi perubahan menyeluruh aspek kehidupannya. Dan perubahan yang paling hakiki adalah hubungannya dengan Allah. Rasul Paulus pun menggambarkan hubungannya dengan Allah di dalam Kristus secara berbeda. Hubungannya dengan Allah tidak lagi dibangun atas aturan-aturan agama yang kaku. Hubungannya dengan Allah menjadi hidup dan penuh rasa. Karena dibangun dalam hubungan kasih sayang yang mendalam dalam ketergantungan mutlak tanpa kekakuan yang mengganggu. Hubungan dengan Allah terikat dengan tali kasih melalui intimitas yang terekat tanpa sekat-sekat yang membuat adanya jarak. Paulus menyadari bahwa sesungguhnya kebenaran taurat menghilangkan rasa tetapi kebenaran Kristus menghidupkan asa.
Kebenaran dalam Kristus melampaui sekedar pernyataan sah dari Allah tetapi berbicara mengenai perubahan tujuan dan perubahan moral yang nyata. Lebih jauh lagi kebenaran yang sejati adalah suatu kemungkinan yang indah kehidupan Kristus nyata dan memancar melalui kehidupan umat-Nya. Seperti kesimpulan rasul Paulus bukan aku lagi tetapi Kristus.
- M1 – Menerima : Terima Firman dengan meyakini saatnya hidup dalam Kristus.
- M2 – Merenungkan : Jadikan pernyataan Paulus menjadi pernyataan saudara.
- M3 – Melakukan : Hiduplah dalam Kristus.
- M4 – Membagikan : Sharing dengan teman bagaimana hidup dalam Kristus.