Senin 20 November 2017
BERTRANSFORMASI UNTUK MENJADI TERANG
1 Petrus 2:9
Jika ulat bertansformasi menjadi kupu-kupu menunjukkan sebuah proses menuju pada sebuah keindahan hidup dari penampilan yang buruk rupa, apa tujuan dari transformasi yang dilakukan Allah bagi umatNya? Apa perlunya kehidupan seseorang ditransformasi oleh Allah seperti tertera dalam judul artikel ini? Ayat yang kita baca ini sangat tepat untuk kita gunakan sebagai dasar tujuan bagi transformasi tersebut: Dalam konteks teologi Perjanjian lama Israel dipilih Allah untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Lalu melalui keturunannya yakni Yesus Kristus dalam konteks teologi Perjanjian Baru seluruh bangsa di seluruh dunia mendapatkan berkat keselamatan. Lalu apa tujuan Allah memilih kita menjadi orang percaya yang mengalami transformasi hidup di dalam Allah melalui Yesus Kristus?
Ayat ini menjelaskan mengapa Allah memilih kita dalam hak kepemilihannya ”yakni supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.” Tak pelak panggilan dalam keyakinan dan keimanan Kristen adalah sebuah panggilan juga tentang kesaksian hidup yang telah diberikan Allah kepada kita. Sebuah kesaksian tentang bagaimana Allah telah memberikan perubahan hidup melalui Yesus Kristus. Paling tidak ada empat hak di atas yang menjadi karya Allah di dalam kehidupan orang percaya. Itulah sebabnya ketika Yesus mengatakan kepada para pengikutNya kamu adalah garam dan terang dunia (Matius 5:13-14), itu adalah sebuah penunjukkan identitas yang berkesaksian. Garam dan terang adalah sebuah analogi yang jelas mengenai keberfungsian orang percaya di tengah-tengah dunia ini. Bahkan selanjutnya Yesus berkata dengan sangat tegas: “Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”
Jika transformasi yang kita alami tidak memberikan pengaruh bagi sekeliling kita, mungkin saja belum terjadi transformasi dalam kehidupan kita. Sebab apa yang dikatakan Yesus di atas sangat jelas tentang apa yang menjadi tujuan dari transformasi tersebut. Allah mentransformasi kehidupan kita agar kita memberikan dampak atau pengaruh bagi orang lain. Dan bisa jadi itu secara otomatis. Marilah kita perhatikan satu ayat lagi sebagai berikut: “tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 4:14).
Kehidupan orang yang dirubahkan oleh Allah adalah air hidup yang memancar. Allah memberikan air hidup dalam kehidupan kita, dan kehidupan kita memancar bagi orang lain.
- M-1; M-2; M-3; M-4 : Baca, renungkan, lakukan dan bagikan Firman Tuhan hari ini.