Minggu 19 November 2017
SEPERTI YESUSYohanes 8:1-11
Seperti Yesus, seperti Yesus, itu saja ku minta. Dalam jalanku sampai ke sorga, saya mau seperti Yesus. Lirik lagu jadul diatas merupakan lagu rohani yang merupakan lagu favorit umat pentakosta masa kebangkitan pentakosta pada tahun 1960-1970 di Indonesia. Lagu itu begitu digemari karena memang pada saat itu pengenalan pribadi umat kepada Yesus sangatlah berita yang diperbaharui dan digelorakan.
Penulis masih mengingat pada tahun 1975 bila nyanyian ini dinyanyikan jemaat dalam ibadah hampir semua menangis terharu hingga nada lagunya menjadi pindah kunci tidak karuan. Untung waktu itu ibadah pujian tidak diiringi musik.
Penulis mempunyai keyakinan bahwa kunci kebangunan rohani, atau kebangunan rohani pasti terjadi bila umat betul-betul mempunyai kerinduan hidup seperti Yesus. Bila kita melihat sikap Yesus menyelesaikan masalah perempuan yang tertangkap basah berbuat zinah saya pastikan kita akan terkagum-kagum kepada cara penyelesaian Yesus. Kondisi Yesus pada saat itu sesungguhnya adalah objek yang dicobai dan dipojokkan pada posisi serba salah. Yesus bisa terjebak sebagai pelanggar hukum tetapi juga terjebak kurang konsisten dengan sikap penuh kasih dan maha pengampun.
Saat itu kredibilitas Yesus betul-betul dipertaruhkan di depan publik. Tetapi cara Yesus menyelesaikan masalah sungguh mengagumkan, sehingga semua merasa puas tanpa ada yang merasa terhukum dan terintimidasi. Tidak ada yang merasa menang dan tidak ada yang merasa kalah. Suasana penyelesaian penuh kasih terasa sangat dalam. Lalu Yesus berkata kepadanya “…tidak adakah seorang yang menghukum engkau? Jawabnya “tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus. “Aku pun tidak menghukum engkau, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang”.
Sikap Yesus ini menunjukkan konsistensinya pada tujuan untuk mengasihi dan menyelamatkan manusia. Tidak menghukum pendosa yang layak dihukum, dan memilih mengampuni seorang pendosa yang tidak layak diampuni. Bagi perempuan ini betul-betul suatu pembaharuan hidup dan kebangunan rohani dan waktu yang tepat untuk bertobat. Bila umat Tuhan memancarkan pengaruh Kristus atau hidup seperti Yesus betapa indahnya hidup ini. Tidak ada keinginan menghakimi tetapi bergairah untuk terus mengobarkan kasih dan pengampunan.
- M1 – Menerima : Terima Firman sebagai fakta penuh makna dan sarat.
- M2 – Merenungkan : Apakah tujuan orang farisi dan bagaimana espon Yesus?
- M3 – Melakukan : Teruslah hidup semakin mengasihi.
- M4 – Membagikan : Bagikan kasih kobarkan kepedulian.