Senin 13 November 2017
DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI (Kejadian 12:1-9)
Panggilan Abraham terdiri dari janji Allah yang tentu sangat menyenangkan hati Abraham. tidaklah mengherankan bila Abraham sangat antusias meninggalkan negerinya. Langkah demi langkah dia tapaki dengan penuh semangat. Semakin jauh dia meninggalkan negerinya tentu saja semakin dekat pula dia ke negeri yang dijanjikan Allah kepadanya. Walaupun perjalanan tidak mudah, tidak mengendorkan semangatnya untuk terus melangkah. Janji Allah jauh lebih penting dari berbagai kesulitan yang menghadang jejak-jejak langkahnya.
Tetapi panggilan Abraham tidak hanya terdiri dari janji-janji melainkan juga mengandung berbagai kewajiban. Karena Allah menuntut ketaatan dan penyerahan mutlak umat kepada-Nya. Dalam kenyataan janji-janji-Nya itu semakin lama semakin mustahil pula terealisasi. Dalam hal ini ternyata justru Abaraham berkomitmen untuk terus belajar semakin taat. Berbagai pergumulan hidupnya ternyata justru membuat Abarham terbentuk menjadi seorang yang bukan saja diberkati tetapi siap untuk memberkati. Kesediaan Abraham belajar melalui pergumulan hidup sepertinya lebih menarik bagi Allah dari sikap Abraham yang siap menerima janji-janji Allah.
Khususnya Kejadian 12:3 berlaku bagi Abraham tetapi juga merupakan nubuat mengenai kedatangan Kristus. Ayat ini berbicara mengenai berkat rohani. Rasul Paulus menyatakan bahwa berkat ini menunjuk kepada Injil Kristus yang dianugerahkan kepada semua bangsa.
Dalam Kejadian 12:7 dijelaskan bahwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham. Peristiwa ini adalah menifestasi objektik dari Allah dalam bentuk manusia. Penampakan diri Allah secara kelihatan biasa disebut “teofani”.
Dari semuanya ini, yaitu penggilan Abraham, pergumulan Abraham dan penampakan Allah kepada Abraham adalah bagian dari cara Allah yang ingin mengatakan kepada umat-Nya: “Bahwa Aku akan memberkati serta memakainya.” Allah tidak menampakkan diri secara langsung kepada semua manusia hanya kepada umat-Nya.
Tujuan Allah adalah agar melalui umat-Nya dia menyatakan pengaruhnya kepada semua manusia. Sebab itu tetaplah setia. Teruslah melangkah dalam langkah iman yang semakin mantap. Kesulitan hanyalah cara Allah memantapkan iman saudara. Pada saatnya dia memberkati saudara untuk siap menjadi berkat atau saluran pengaruh-Nya kepada dunia.
- M1 – Menerima : Terimalah Firman Allah yang saudara baca sebagai Fakta.
- M2 – Merenungkan : Sudahkah saudara menerima panggilan Allah.
- M3 – Melakukan : Katakan “ya” kepada panggilan Allah.
- M4 – Membagikan : Sharing pengalaman penggilan saudara.