Rabu 03 Desember 2025
SANG PELOPOR SAKSI UTAMA
Bacaan Sabda : Yohanes 1:6-8
“Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.” (Yohanes 1:7)
Yohanes Pembaptis adalah saksi utama yang diutus untuk menyaksikan kedatangan Yesus ke dunia. Ia menyaksikan fakta nyata tentang kedatangan Yesus sebagai penggenapan janji Allah. Dengan demikian, kedatangan Yesus bukanlah sekadar konsep atau teori, melainkan peristiwa nyata yang memiliki saksi-saksi — dan Yohanes Pembaptis adalah saksi utamanya.
Kehadiran Yohanes telah direncanakan oleh Allah jauh sebelumnya. Kelahirannya bersifat supranatural, meskipun tetap melalui proses yang manusiawi — yakni lewat perkawinan, namun dari seorang perempuan yang menurut pandangan manusia sudah tidak mungkin lagi melahirkan. Yohanes juga termasuk nazir Allah, sehingga hidupnya dijalani dengan syarat-syarat khusus yang telah ditetapkan oleh Allah sendiri.
Dengan demikian, Yesus tidak muncul secara tiba-tiba di hadapan publik, melainkan didahului oleh seorang pelopor yang menjadi saksi utama tentang kedatangan-Nya. Allah sebenarnya bisa saja menyatakan diri-Nya secara langsung dengan kuasa-Nya, tetapi Ia memilih cara yang dapat disaksikan, dialami, dan dicatat manusia agar menjadi bagian dari sejarah keselamatan yang terdokumentasi dengan baik.
Allah yang disaksikan dalam Alkitab adalah Allah yang hidup dan nyata, yang dikenal melalui pengalaman para nabi dan para saksi yang dipilih serta diutus-Nya.
Yohanes Pembaptis mengawali pelayanannya dengan bersaksi, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Ia menyampaikan kesaksian bukan berdasarkan pendapat pribadi atau hasil penelitian, melainkan berdasarkan penyataan langsung dari Allah melalui perjalanan rohaninya.
Sebagai seorang yang hidup dalam tradisi Yudaisme, Yohanes sangat memahami makna korban anak domba yang dipersembahkan sebagai lambang penebusan dosa umat Allah. Namun, ia menyatakan dengan tegas bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang dikaruniakan untuk dikorbankan sekali untuk selama-lamanya — sebagai korban pengganti manusia agar memperoleh keselamatan.
Rasul Yohanes, penulis Injil Yohanes, juga dengan tegas dan tanpa ragu menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia menyaksikan banyak sekali peristiwa dan mujizat yang dilakukan oleh Yesus (Yohanes 20:30), namun memilih dan menuliskannya secara selektif agar tujuan Injilnya tercapai — yaitu untuk memberi kesaksian yang kuat dan tak terbantahkan bahwa Yesus adalah Tuhan. MT
Allah dalam Yesus memperkenalkan diri kepada manusia karena Dia adalah Tuhan dalam fakta dan kenyataan.








